Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Mobil Curian kepada Polisi, Empat Penadah Menginap di Tahanan

Kompas.com - 18/06/2015, 14:26 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Niat mendapat untung, empat penadah mobil hasil curian malah buntung. RNT, SRD, RCH, dan SMD meringkuk di tahanan karena mereka menjual mobil curian
Toyota Kijang Innova kepada polisi.

"Polisi menyamar menjadi pembeli kendaraan tersebut," kata Kasubdit Curanmor Ajun Komisaris Besar Siswono Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Kendaraan tersebut rencananya dijual seharga Rp 32 juta. Melihat ada kejanggalan, polisi kemudian membekuk keempatnya saat hendak transaksi pada Rabu (16/6/2015) lalu.

Dari hasil penyelidikan, keempat orang tersebut merupakan penadah kendaraan hasil curian. Mereka mendapatkan barang tersebut dari tiga temannya yang masih menjadi DPO, yakni DBG, CCG dan BG.

"Mereka ini semua kelompok Indramayu," kata Siswono.

Dalam melakukan aksinya, tiga orang yang masih DPO tersebut membuka secara paksa kunci mobil tersebut dengan cara dibor. "Kemudian mereka langsung membawa barang hasil curian ke safe house mereka di daerah Indramayu," ucap Siswono.

Dari hasil penyelidikan, Toyota Kijang Innova tersebut merupakan milik salah satu kantor di Gunung Sahari. Pencurian tersebut terjadi pada 8 Juni 2015 lalu.

"Setelah kami cek ke kantornya. Ternyata mobil tersebut dibawa pulang oleh karyawannya," kata Siswono.

Namun, karyawan tersebut belum melaporkan ke polisi karena terkendala surat-surat kepemilikan kantor. Setelah didatangi polisi, kemudian kantor tersebut membenarkan dan memberikan surat-surat kepemilikan mobil Toyota Kijang Innova yang hendak dijual pelaku pencurian.

"Mereka ini pemain lama semua. Jadi sudah diintai dan kebetulan mobil ini belum lapor. Jadi kita usut dulu," kata Siswono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com