Rupanya cara ini dianggap tak efektif membuat masyarakat pengguna bus transjakarta bisa mengetahui operator dari bus yang mereka gunakan. Karena itu, PT Transjakarta berencana ingin menerapkan peraturan yang mewajibkan agar semua bus transjakarta wajib ditempeli nama operatornya masing-masing.
Menurut Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih, hal ini bertujuan agar PT Transjakarta tidak jadi kambing hitam bila terjadi masalah terhadap bus yang tengah beroperasi.
"Saya mau semua bus ketahuan siapa yang operasikan supaya mereka tidak bersembunyi di balik transjakarta. Jadi ketahuan siapa yang mengoperasikan," kata Kosasih di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Sejauh ini ada delapan operator yang bergabung dalam layanan bus transjakarta, yaitu Trans Batavia, Primajasa Perdanaraya Utama, Eka Sari Lorena, Bianglala Metropolitan, Trans Mayapada Busway, Perum DAMRI, PT Transjakarta, dan yang terbaru, Kopaja.
Selain diyakini dapat membuat masyarakat pengguna bus transjakarta bisa mengetahui operator dari bus yang mereka gunakan, Kosasih menyebut pemasangan juga bertujuan agar nama operator bisa tetap eksis.
"Misalnya untuk bus kopaja, kita bisa tulis transjakarta operated by Kopaja," ujar Kosasih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.