Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Maman, Nelayan yang Enggak Bisa Lagi Nyari Ikan"

Kompas.com - 26/06/2015, 10:25 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Seorang warga Kampung Sukaduri, Samudrajaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Maman, mengeluh mengenai kesulitannya sebagai warga pesisir. Maman yang merupakan seorang nelayan tersebut mengeluh sudah lama tidak bisa mencari ikan atau rumput laut.

"Saya Maman, saya warga biasa, warga nelayan. Saya tinggal di pesisir pinggir pantai. Kebiasaan orang pesisir itu biasanya nyari ikan, rumput laut, kepiting, nah sekarang enggak bisa lagi. Soalnya udah dipatok begitu," ujar Maman di Cibitung, Kamis (25/6/2015).

"Rakyat pesisir lagi dalam kesulitan. Yang mirisnya lagi, saya tinggal di Sukaduri selama 40 tahun. Ternyata tanahnya Sukaduri ada yang matokin. Bahkan warga mengadu ke pihak desa maupun RT dan RW tapi tidak melayani. Jadi saya harus mengadu kepada siapa?" tanya Maman.

Curahan hati Maman tersebut adalah curahan yang umum disampaikan masyarakat pesisir. Melalui organisasi Aliansi Utara, warga yang tinggal di bagian utara Bekasi mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk membangun Pelabuhan Tarumanegara.

Ketua Aliansi Utara Sanusi Nasihun mengatakan, pembangunan pelabuhan ini sebenarnya sudah direncanakan 7 tahun lalu. Akan tetapi, realisasinya belum terlihat hingga saat ini.

Padahal, kata Sanusi, sudah ada investor yang ingin membangun pelabuhan tersebut. Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak perlu mengeluarkan dana dari APBD-nya.

Hal yang terjadi saat ini, kata Sanusi, Pemkab Bekasi justru belum mengeluarkan surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) tanah tersebut.

"Saya sampaikan rencana pembangunan pelabuhan enggak bisa diundur lagi. Pembangunan ini tidak gunakan dana APBD kok dan ini pake dana investor," ujar Sanusi.

Sanusi mengatakan, dua investor pembangunan pelabuhan yaitu PT Mega Agung Nusantara (MAN) dan PT Mega Agung Liong Nusantara (MALN) sudah mengurus izin pembangunan dan persetujuan dari Kementerian Perhubungan RI.

Dasar pembangunan pelabuhan ini pun telah ada di Peraturan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 38 tahun 2012 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjungpriok. Rencana perluasan Pelabuhan Tanjungpriok hingga ke kawasan Tarumanegara tercantum dalam peraturan tersebut.

Selain itu, ada pula nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi yang dibuat pada 2007. Keputusan itu juga didukung surat dari Dirjen Perhubungan Laut hingga Surat Keputusan Menteri Perhubungan tahun 2008 tentang Penetapan Lokasi Pelabuhan Khusus Industri.

"Sudah ada rekomendasi dari pusat. Ada apa dengan bupati Sampai hari ini saya enggak pernah ketemu sama dia, enggak pernah dikasih waktu, jadi enggak bisa sampaikan ini."

"Kita mau dengar pelabuhan dapat izin IPPT. Nah, makanya hari ini kita mendesak bupati. Ini kepentingan masyarakat utara bukan masalah politik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com