Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Swalayan, Pemkot Bekasi Tarik Madu Berkemasan Rusak

Kompas.com - 02/07/2015, 07:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi meminta manajemen salah satu pasar swalayan besar di Bekasi untuk mencabut satu barang dagangannya.

Jenis makanan itu, yaitu madu, dicabut setelah perwakilan Disperindagkop menemukan kemasan yang rusak dari madu tersebut.

"Kemasannya rusak, kemudian yang buat juga enggak ketahuan oleh siapa, kalau gitu ya udah ditarik aja," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Bekasi Herbert Panjaitan di Bekasi, Kamis (2/7/2015).

Herbert menyebutkan madu yang dimaksud dikemas dalam suatu botol plastik. Label madu tersebut dirobek dan diganti dengan label baru bertuliskan nama pasar swalayan itu.

Herbert mengatakan pergantian label tersebut terlihat tidak rapi dan membuat kemasan menjadi rusak. Herbert mengatakan dalam label tersebut memang hanya tercantum tanggal pembuatan saja. Tidak tercantum tanggal kedaluarsa.

Memang, kata Herbert, madu murni biasanya tidak memiliki waktu kadaluarsa. "Tapi kemasan rusak saja tetap kota tarik," ujar Herbert.

Herbert juga menjelaskan alasannya memeriksa tanggal kadaluarsa serta kondisi makanan yang dijual di pasar swalayan, bukan pasar tradisional. Herbert mengatakan hal ini karena melihat kebiasaan masyarakat Bekasi yang berbelanja kebutuhannya di pasar swalayan.

Akan tetapi, instansinya tetap akan memeriksa makanan di pasar-pasar tradisional. Hal tersebut rencananya akan dilaksanakan minggu depan.

"Kita lihat dari kebiasaan masyarakat, kalau mau puasa biasanya menyerbu swalayan. Minggu depan baru kita ke pasar tradisional," ujar Herbert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com