Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Diteror, Keluarga Penyidik KPK Ketakutan

Kompas.com - 06/07/2015, 21:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Beragam jenis teror diterima oleh keluarga penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisaris Apip Julian Miftah, di rumahnya di Perumahan Mediterania, Bekasi Selatan. Hal tersebut membuat keluarga Apip, terutama sang istri, Risma, merasa ketakutan.

"Bu Risma curhat ke saya, dia bingung ini sebenarnya ada apa," ujar tetangga Apip, Ike, di Perumahan Mediterania, Bekasi Selatan, Senin (6/7/2015).

Ike mengatakan, pada awalnya, Risma tidak terlalu mengkhawatirkan teror yang diterima. Ketika itu, teror yang didapat baru penusukan ban mobil hingga kempes dan juga pelemparan telur ke kaca mobil. Ike mengatakan, Risma belum khawatir karena teror tersebut hanya menyerang kendaraannya saja.

Akan tetapi, Risma mulai takut ketika teror semakin berbahaya. Tepatnya, ketika pelaku teror tersebut menyiram air keras di kap mobil Honda Freed milik keluarganya. Ike mengatakan, setelah kejadian itu, keluarga Apip langsung memasang tiga buah closed circuit television (CCTV) di halaman rumahnya. Hal itu untuk memantau aktivitas yang ada di depan rumah.

"Setelah itu, dia langsung pasang CCTV," ujar Ike.

Sebelumnya, Apip menemukan benda mencurigakan di depan rumahnya, Minggu (6/7/2015) malam. Benda tersebut dicurigai sebagai bom karena dilengkapi detonator dan diletakkan di depan pagar rumah. Akan tetapi, rangkaian detonator tersebut ternyata hanya berisi styrofoam dan tidak memiliki daya ledak.

Selain itu, Apip juga pernah menerima teror-teror lain. Pada Minggu (28/6/2015), Apip mendapati mobilnya dalam keadaan kempes dengan bekas tusukan ketika dia ingin memasukkan mobil ke garasi rumah. Selain itu, bekas pecahan telur juga terlihat di mobil Apip.

Pada teror pertama itu, Apip belum melapor kepada polisi maupun ketua RW. Keesokan harinya, dia pun membersihkan bekas lemparan telur serta mengganti bannya yang bocor. Setelah itu, barulah dia melapor kepada ketua RW. Setelah Apip pulang melapor, dia melihat kap mobilnya sudah meleleh terkena siraman air keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com