Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara BPK, Rencana Ahok Bangun RS Kanker Terancam Batal

Kompas.com - 07/07/2015, 13:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membangun rumah sakit kanker di bekas lahan Rumah Sakit Sumber Waras terancam batal.

Pasalnya, berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) anggaran 2014, ditemukan indikasi penggelembungan harga beli lahan senilai Rp 191 miliar. 

"Yang saya enggak terima adalah kasus (pembelian lahan) Rumah Sakit Sumber Waras. BPK sekarang temuannya, beli tanah 3 hektar di sana kemahalan Rp 191 miliar. Dari mana kemahalannya, dia bandingkan dengan NJOP (nilai jual objek pajak) di belakang (rumah sakit)," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (7/7/2015). 

Menurut Ahok pembelian lahan itu sudah berdasarkan NJOP. Di sisi lain, BPK menemukan NJOP tanah di belakang rumah sakit yang lebih murah dibandingkan dengan lahan yang dibeli oleh DKI. Sehingga BPK menilai ada penggelembungan harga pembelian lahan tersebut.

Basuki juga menyebut, BPK bersikeras memaksakan NJOP di RS Sumber Waras harus sama dengan NJOP tanah belakang permukiman. 

Apabila BPK menemukan kejanggalan tersebut, Basuki mengimbau agar membawa perkara ini ke pihak kepolisian. Dengan demikian, akan diketahui apakah DKI sengaja menaikkan NJOP demi mencari keuntungan semata.

Basuki pun belum bisa memutuskan kelanjutan pembangunan rumah sakit tersebut. Karena jika akan dilanjutkan maka, RS Sumber Waras harus mengembalikan kelebihan harga yang dimaksud oleh BPK.

"Sekarang mau enggak RS Sumber Waras kembalikan Rp 191 miliar, ya enggak mau dong," kata Basuki.

Kemudian, jika lahan itu dibeli ulang, Basuki meyakini harga lahan tersebut akan lebih mahal dari sebelumnya. Karena NJOP meningkat tiap tahun dan harga lahan juga semakin mahal. Sementara pembelian lahan RS Sumber Waras sudah dilakukan sejak tahun 2014 lalu.

"Artinya apa, Anda ingin buat kami tidak jadi beli tanah itu. Kalau kami enggak jadi beli tanah itu, ya kami enggak jadi bangun rumah sakit kanker dong," kata Basuki kesal.

Sebagai informasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada tahun lalu membeli lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat, seluas 6,9 hektare senilai Rp 1,5 triliun.

Harga lahan tersebut berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP). Lahan tersebut akan dibangun menjadi rumah sakit khusus penanganan kanker yang standarnya sama dengan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com