Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembak Mati Warga, Psikologi Mantan Kanit Reskrim Polsektro Tanjung Priok Diperiksa

Kompas.com - 10/07/2015, 09:19 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kanit Reskrim Polsek Metro Tanjung Priok Jakarta Utara Ajun Komisaris I Gede Ngurah akan menjalani pemeriksaan psikologi terkait aksi koboinya menembak mati Jupri Pasaribu (45) alias Jamal, Jumat (3/7/2015) lalu.

"Pada dasarnya setiap anggota yang memiliki senjata api (senpi), harus melalui proses ujian psikologi. Tidak terkecuali, anggota yang melakukan pelanggaran atau tidak," kata Irwasda Polda Metro Jaya Komisaris Besar Didit Prabowo Sulistyono.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri buka bersama anak yatim dan warga Rusun Muara baru, Penjaringan Jakarta Utara, Kamis (9/7/2015).

Meski demikian, Didit mengaku belum ada instruksi untuk menarikan hak I Gede dalam menggunakan senpi. Mengingat, I Gede masih menjalani pemeriksaan di Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Metro Jaya.

"Sekarang kan masih dalam proses pemeriksaan. Sejauh mana letak pelanggarannya? Apakah kesalahan mutlak, atau terpaksa (menembak) karena ada reaksi dari masyarakat," ujarnya.

Jika terbukti melakukan pelanggaran, lanjut Didit, I Gede tidak diperkenankan untuk mengikuti uji kelayakan penggunaan senpi selama satu tahun. Mengingat, ujian tersebut dilakukan setiap setahun sekali.

"Berapa lama bisa pegang senpi lagi? Saya katakan itu tergantung koridornya. Kalau memang nanti terbukti melanggar, hak menggunakan senpi akan dicabut, dan baru bisa ikut tes lagi tahun depan," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Susetio Cahyadi telah membebastugaskan I Gede dari jabatannya sebagai Kanit Reskrim Polsek Metro Tanjung Priok.

Susetio menilai hal tersebut sudah menjadi konsekuensi terhadap "aksi koboi" I Gede. Sebab, penembakan yang berujung pada penghilangan nyawa seseorang tersebut melanggar kode etik kepolisian.

Untuk diketahui, Jamal yang diduga mabuk alkohol, berbuat onar di kawasan tempat tinggalnya di ‎Jalan Jati VIII RT 08/RW 09, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakut, Jumat malam.

Ketua Laskar Jayakarta Jakut itu diduga sempat terlibat cekcok dengan salah satu tetangganya, Prapto, sehingga berujung pada perusakan rumah Prapto.

Tidak terima dengan aksi Jamal, Prapto pun melaporkan hal tersebut ke Polsek Metro Tanjung Priok agar petugas mengamankan Jamal.

Saat itu, I Gede dan salah satu anggota Unit Reskrim Polsek Metro Tanjung Priok lainnya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk menindaklanjuti laporan warga tersebut.

Namun, saat akan diamankan, Jamal diduga melakukan perlawanan dan berupaya melarikan diri. Karena itu, I Gede, yang saat itu berhadapan langsung dengan Jamal di TKP, melepaskan tembakan ke arah bagian kiri punggung untuk melumpuhkannya.

Tanpa diduga, tembakan tersebut justru menewaskan Jamal di TKP sebelum sempat tiba di rumah sakit. Mantan anggota Kelompok Darat (Pokdar) tersebut telah dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur. Sementara itu, kasus ini ditangani oleh Bid Propam Polda Metro Jaya dan Polrestro Jakut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Ada Perayaan HUT Jakarta di Monas, Jalan Medan Merdeka Barat Menuju Thamrin Macet Total

Ada Perayaan HUT Jakarta di Monas, Jalan Medan Merdeka Barat Menuju Thamrin Macet Total

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com