JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya warga untuk menyelamatkan Slamet (28) yang tersangkut di puncak tiang listrik RT 02/RW 01, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, membuahkan hasil. Slamet yang tersangkut selama satu jam diturunkan dalam kondisi lemas dan langsung dilarikan ke RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, menggunakan ambulans.
"Sudah dibawa tadi ke Rumah Sakit Sulianti Saroso. Kondisinya masih lemah dan sempat tidak sadarkan diri," tutur Kanit Shabara Polsek Pademangan Ajun Komisaris Widodo yang kebetulan melintas di wilayah tersebut, Selasa (14/7/2015).
Menurut pantauan Kompas.com, beberapa warga berupaya menyelamatkan korban menggunakan tali tambang untuk diikatkan ke tubuhnya. Namun, tali tersebut sempat melilit leher korban hingga membuatnya tercekik.
"Awas itu kecekek lehernya. Pelan-pelan, Pak!" kata salah satu warga.
Tali tersebut akhirnya diikatkan ke tubuh korban dan diturunkan perlahan menggunakan tangga bambu. Warga lainnya yang berada di bawah menyambut tubuh korban yang sudah kehabisan tenaga.
Setelah tiba di bawah, sejumlah warga yang sempat tegang saat menyaksikan upaya penyelamatan korban bertepuk-tangan dan bersorak riuh saat tubuhnya disambut warga lainnya. "Horeee... akhirnya turun juga."
Tak lama berselang, korban pun dimasukkan ke dalam ambulans yang telah disiagakan, dan dilarikan ke RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok.
Istri korban, Aminah (25), berulang kali pingsan karena tidak tega melihat suaminya terjuntai di tiang listrik. Beberapa warga lainnya pun berupaya membopong Aminah dari keramaian menuju ke rumahnya.
Seperti diketahui, ayah satu anak tersebut nekat memanjat tiang listrik setinggi 12 meter tersebut untuk mengambil burungnya yang kabur, Selasa sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, saat hendak menangkap burung tersebut, korban diduga terpeleset sehingga kakinya tersangkut di sambungan tiang dan kabel listrik bertegangan tinggi. (Baca: Gara-gara Burung, Slamet Tersangkut di Tiang Listrik hingga Terkulai Lemas)
Melihat insiden tersebut, warga pun berinisiatif menyelamatkan korban secara gotong royong. Sebab, pihak Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara tak kunjung datang meski telah dihubungi warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.