JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak PT Transjakarta mengakui bus-busnya yang menggunakan bahan bakar gas atau BBG mudah panas atau over heating sehingga juga rawan terbakar. Belajar dari pengalaman selama ini, Transjakarta berencana untuk mempercepat pengadaan bus-bus baru yang berbahan bakar diesel. "Bus bahan bakar diesel untuk mengganti bus yang sudah tidak layak jalan atau yang harus diperbaiki dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan statistik, bus-bus berbahan bakar diesel relatif jarang mengalami risiko terbakar," kata Direktur Umum (Dirut) PT Transjakarta Antonius NS Kosasih, Sabtu (18/7/2015).
Menurut Kosasih, sampai saat ini, PT Transjakarta hanya berani menambah bus-bus BBG baru dari merek yang sudah terbukti aman untuk dioperasikan. Kosasih berkaca pada kondisi transportasi bus di London, Inggris, yang sama-sama mengganti bus BBG dengan yang berbahan bakar diesel.
Seleksi bus di London dilakukan secara ketat juga karena ada beberapa peristiwa bus BBG yang terbakar. "Peristiwa bus BBG terbakar terjadi beberapa kali sehingga pemerintah kota London menyeleksi bus secara ketat. Sebagian diganti dengan bus diesel," tutur Kosasih.
Jika masih ada bus BBG yang digunakan, Kosasih mengungkapkan, bus itu harus dilengkapi dengan piranti fire suppression yang baik untuk antisipasi kebakaran. Selain itu, juga akan diterapkan Planned Maintenance System serta pencatatan data historis semua armada baik di internal Transjakarta maupun bus operator. Hal itu dilakukan untuk bisa menelusuri dan mempelajari bus-bus mana saja yang rentan dan perbaikan apa yang harus dilakukan terhadap bus tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.