Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Hiburan di Taman Ayodia

Kompas.com - 22/07/2015, 08:32 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Raut bingung tampak di wajah seorang bocah laki-laki yang tengah menatap sebuah danau di Taman Ayodia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di danau tersebut, tidak tampak lagi ratusan ikan yang biasa berkerumun menanti diberi makan.

"Kok ikannya sedikit, Ma?" tanya bocah itu kepada ibunya.

Sang ibu tersenyum kecut. Namun, ia tetap berusaha menghibur anaknya dengan memberikan jawaban yang terkesan jenaka.

"Itu ikannya pada mudik, Nak. Kan habis Lebaran, jadi belum pulang. Sebentar lagi juga pada pulang kok," ucap ibu itu.

Taman Ayodia merupakan salah satu taman yang digandrungi masyarakat untuk mendapat hiburan di taman terbuka hijau. Fasilitas taman dengan kolam dan ikan, pepohonan yang rindang, serta tempat berteduh menjadikan taman itu menjadi favorit masyarakat.

Namun, kondisi taman seluas 1.500 meter persegi itu tidak demikian pada Selasa (21/7/2015) tidak seperti biasanya. Sebab, tampak kolam yang biasanya bersih dan dipenuhi ikan, justru dipenuhi lumut dan tampak sejumlah sampah mengambang di sana.

Menurut Budi (37), salah satu pengunjung Taman Ayodia, jumlah ikan di taman tersebut sudah jauh berkurang dibandingkan dua minggu lalu. Ia mengatakan, ikan di kolam tersebut banyak yang mati.

"Katanya dari dua minggu yang lalu (ikannya) pada mati, (jumlahnya) sampai dua truk," ujarnya.

Budi menyebut, ikan merupakan hiburan yang menjadi daya tarik taman tersebut. Sehingga, ia berharap kolam akan dibuat seperti sediakala, bersih dengan ikan yang banyak.

Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan Suzi Maristawaty mengakui jumlah ikan di Taman Ayodia sudah jauh berkurang. Namun, ia membantah bila jumlahnya sebanyak dua truk.

"Cuma empat karung yang mati, sebelum Lebaran kolamnya juga sudah dikuras," kata dia.

Menurut dia, matinya ikan di kolam tersebut adalah akibat lumut yang tumbuh pesat selama musim kemarau. Sehingga, air kolam menjadi kekurangan oksigen untuk ikan. Terlebih sirkulasi udara dalam kolam sedang buruk karena pompa mati.

Oleh karena itu, Suzi mengatakan, pihaknya akan membenahi pompa tersebut. Rencananya, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta akan mengembalikan pompa tersebut dalam dua sampai tiga minggu ke depan.

Selain itu, bibit ikan juga akan ditambahkan ke dalam kolam supaya jumlah ikan kembali dengan cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com