Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Bawa 489.000 Pemegang KJP Belanja Perlengkapan Sekolah

Kompas.com - 23/07/2015, 18:20 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan harapannya di Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari ini, Kamis (23/7/2015). Basuki mengatakan dia tidak ingin ada anak di Jakarta yang tidak bersekolah.

Basuki juga mengatakan dia ingin membawa anak-anak yang sudah memiliki Kartu Jakarta Pintar agar bisa mendapatkan perlengkapan sekolah dengan murah.

"Saya harap tidak ada anak yang tidak sekolah. Kita mau bawa 489.000 anak untuk belanja perlengkapan sekolah di pameran. Jadi dia dapat diskon langsung dari penerbit. Harapan saya seluruh anak Jakarta tidak ada yang tertinggal, apalagi tidak sekolah. Kalau mau sekolah, lapor agar bisa diurus," ujar Basuki di Balai Kota, Kamis (23/7/2015).

Selain itu, Basuki juga menginginkan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) semakin banyak di DKI Jakarta. Dengan begitu anak-anak memiliki tempat yang nyaman untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman-temannya.

Untuk mencegah kekerasan terhadap anak-anak, Basuki menginginkan pihak RT dan RW memegang peranan yang paling aktif. RT dan RW setempat harus peka terhadap apa yang dialami oleh seluruh warga di lingkungannya.

RT dan RW juga wajib melaporkan jika ada hal-hal yang janggal, apalagi jika hal itu terjadi pada anak-anak. "Pergub baru juga ada kalau RT dan RW tidak peka, lurah bisa pecat," ujar Basuki.

Secara keseluruhan, Basuki menilai masih banyak hal yang dibenahi di Jakarta untuk menaikan standar keamanan bagi anak-anak.

Basuki mengatakan tingkat keamanan bagi anak di Jakarta belum merata. Di beberapa tempat, tingkat keamanan anak sudah baik. Akan tetapi, di tempat lain seperti kawasan kumuh, tingkat keamanan belum memenuhi standar.

"Kalau standar aman tergantung, kalau daerah kumuh itu engga aman. Banyak kontainer aja mereka main. Makanya kita membangun sebanyak mungkin taman bermain di daerah kumuh. Sampai tempat kencing kita bikin yang sesuai standar anak," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com