Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Scania Ini Bus China?"

Kompas.com - 29/07/2015, 14:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan secara resmi telah memulai proyek perakitan 1.000 bus berstandar sistem bus rapid transit (BRT). Proyek tersebut dimulai dengan peninjauan pabrik karoseri bus CV Laksana di Ungaran, Jawa Tengah, Rabu (29/7/2015).

Sedianya, peninjauan akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Namun, Jokowi berhalangan hadir karena adanya agenda kenegaraan yang tidak dapat ditinggalkan.

Orang yang didaulat untuk menggantikan Jokowi adalah Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, yang didampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan perwakilan anggota DPR dari Komisi V.

Dalam kesempatan tersebut, Indroyono tidak hanya melihat proses perakitan bus berstandar BRT program Kementerian Perhubungan, tetapi juga proses perakitan bus-bus lainnya, baik bus AKAP, bus bandara, maupun transjakarta, dan salah satunya bus bermerek Scania.

"Ini adalah sasis milik transjakarta gandeng merek Scania, Pak," ujar kepala teknisi Laksana kepada Indroyono.

Pada awalnya, Indroyono sempat mengira bus Scania adalah bus buatan Tiongkok yang banyak digunakan untuk transjakarta.

"Scania ini bus China?" tanya dia.

"Bukan Pak, bus Swedia," jawab teknisi tersebut.

Program pengadaan 1.000 bus berstandar BRT merupakan program pemerintah yang bertujuan membantu pemerintah daerah dalam pengadaan sarana transportasi massal berbasis jalan raya. Target dari program ini adalah meningkatkan minat warga menggunakan sarana transportasi massal demi mengurangi kemacetan di kota-kota besar.

"Program ini merupakan implementasi dari Trisakti dan Nawa Cita demi meningkatkan produktivitas rakyat," kata Jonan dalam sambutannya.

Menurut Jonan, program pengadaan 1.000 bus berstandar BRT memiliki pagu anggaran Rp 1,4 triliun, dengan nilai transaksi Rp 1,17 triliun. Pendanaan diambil dari dana subsidi BBM yang dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.

Perakitan 1.000 bus dilakukan oleh tujuh perusahaan karoseri. Selain Laksana, enam karoseri lainnya adalah Rahayu Sentosa, Tentrem, New Armada, Trisakti, Restu Ibu Pusaka, dan Piala Mas.

"Pengerjaan ditargetkan selesai pada Desember 2015, dan direncanakan mulai beroperasi pada awal triwulan kedua 2016," ucap Jonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Diteror Debt Collector

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com