Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Indonesia, Bus dengan Mesin "E-ticketing" di Dalamnya

Kompas.com - 30/07/2015, 09:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com — Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) dalam waktu dekat akan meluncurkan bus kota pertama di Indonesia yang memasang mesin e-ticketing di dalamnya. Peluncuran bus itu dijadwalkan pada 10 Agustus 2015.

Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa mengatakan, bus yang akan mereka luncurkan akan digunakan untuk layanan bus transjabodetabek. Jumlah total busnya mencapai 78 unit.

"Tanggal 10 Agustus kita mau soft launching yang 78 unit ini di Cawang. Mudah-mudahan Pak Menteri berkenan hadir. Bus yang akan diluncurkan menerapkan sistem model baru, tapping-nya di dalam bus. Ada CCTV dan GPS juga," kata Pande di Ungaran, Jawa Tengah, Rabu (29/7/2015).

Menurut Pande, 78 unit bus yang akan diluncurkan nantinya akan dioperasikan untuk melayani rute dari Jakarta menuju Bekasi, Depok, dan Tangerang. Ia menyebutkan, pembukaan rute ke ketiga kota penyangga tersebut melanjutkan perkembangan layanan transjabodetabek tahap awal yang telah beroperasi secara resmi sejak Oktober 2014.

Tahap awal layanan transjabodetabek melayani rute Jakarta ke Tangerang Selatan, tepatnya Ciputat-Blok M.

"Kalau yang baru nanti dari Bekasi berangkatnya dari Harapan Indah pemberhentian akhir di Kemayoran, dari Depok berangkatnya dari Terminal Depok-PGC-Grogol. Kalau dari Tangerang berangkatnya dari Poris Plawad pemberhentian akhir di Kemayoran," ujar Pande.

Pande mengatakan, tarif yang akan dikenakan dalam layanan transjabodetabek yang menuju Bekasi, Depok, dan Tangerang masih sama seperti yang dikenakan di rute Tangerang Selatan, yakni Rp 9.000.

Ia menyebutkan, transjabodetabek akan melewati busway dan akan teintegrasi dengan transjakarta. Dengan demikian, ia memastikan penumpang transjabodetabek tidak akan terkena biaya tambahan bila melanjutkan perjalanan dengan transjakarta.

Hal yang sama berlaku untuk penumpang transjakarta yang naik transjabodetabek di dalam busway.

"Kalau naik dari halte transjakarta memang ada biaya Rp 3.500 saat masuk halte. Tapi selama di dalam busway, penumpang tidak perlu membayar lagi. Dikenakan penambahan Rp 9.000 kalau sudah mulai ke luar Kota Jakarta," ujar dia.

"Jadi kalau naik transjabodetabek dari Grogol, belum kena biaya Rp 9.000 selama belum lewat UKI Cawang. Setelah lewat UKI baru bayar. Bayarnya tidak tunai, tapi tapping di dalam bus. Nanti di dalam bus sudah ada petugas yang melayani e-ticketing. Orang mau beli bisa, mau mengisi ulang bisa," kata Pande.

Lebih lanjut, Pande mengatakan, sosialisasi terhadap penggunaan mesin e-ticketing di dalam bus sudah mereka lakukan di rute Blok M-Ciputat. Ia menyebut saat ini penumpang transjabodetabek rute Blok M-Ciputat sudah diberi pilihan untuk melakukan pembayaran melalui mesin e-ticketing yang ada di dalam bus.

"Dan saat peluncuran 78 bus tanggal 10 Agustus nanti kita juga akan bagikan kartu gratis sebanyak 500-1.000 lembar sebagai bentuk sosialisasi," ucap Pande.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com