Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Tarif "Flat" pada Parkir "On Street" Dinilai Tak Efektif

Kompas.com - 01/08/2015, 07:54 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai hari ini, Sabtu (1/8/2015), Dinas Perhubungan DKI memberlakukan tarif parkir flat untuk sebagian besar jalan di Ibu Kota alias parkir on street. Besarannya yakni Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 2.000 untuk sepeda motor untuk sekali parkir.

Namun, menurut pengamat kebijakan publik dari Institute for Transportation and Development Policy, Yoga Adiwinarto, langkah itu tidak efektif bila tujuannya untuk mengurangi kemacetan. Sebab, tarif flat justru membuat lebih banyak orang yang parkir di pinggir jalan.

"Parkir on street itu seharusnya justru dimahalin supaya orang tidak betah lama-lama di sana," kata dia saat kepada Kompas.com, Jumat (31/7/2015).

Oleh karena itu Yoga mendukung pemberlakuan tarif progesif di pinggir jalan. Dengan begini, orang akan lebih "mikir-mikir" untuk parkir dalam jangka waktu panjang, karena semakin lama ia parkir, semakin banyak jumlah retribusi yang harus dibayarkan.

Namun, ia mengakui untuk mencapai pemberlakuan tarif progresif harus diimbangi pula dengan teknologi. Karena akan sulit memberlakukan tarif progresif bila pengawasannya masih manual. [Baca: Mulai 1 Agustus, Dishub DKI Tetapkan Tarif Parkir Pinggir Jalan]

Sistem ini sebenarnya sudah diterapkan di beberapa jalan di Jakarta, termasuk Jalan Agus Salim (Sabang), Jakarta Pusat, Jalan Falatehan, Jakarta Selatan, dan Jalan Boulevard Kepala Gading, Jakarta Utara.

"Parkir on street itu memang yang paling krusial pengumpulannya (uang retribusi). Makanya harus selaras dengan teknologi," kata dia.

Menurut Yoga, biaya retribusi parkir on street seharusnya bukan dijadikan andalan pendapatan asli daerah (PAD). Melainkan, justru menjadi solusi kemacetan, yakni dengan mengurangi orang yang parkir di pinggir jalan.


"Parkir itu sebenarnya bisa untuk PAD, tetapi seharusnya untuk kota sebesar dan sekomplek jakarta parkir adalah untuk manajemen lalu lintas," kata dia.

Sebelumnya, Kepala UP Parkir Dishub DKI Jakarta Sunardi Sinaga menuturkan tujuan pemberlakukan tarif baru adalah untuk menertibkan jalan yang kerap digunakan sebagai lahan parkif. Setelah tertib, nantinya barulah akan dipasang terminal parkir elektronik (TPE).

"Namun karena pemasangan TPE masih bertahap, maka sementara kami terapkan dulu tarif parkir baru ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com