Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kegiatan pada MOS di SMP Flora, Tempat Evan Sekolah

Kompas.com - 03/08/2015, 12:17 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com
 — Pengawas masa orientasi siswa (MOS) di SMP Flora, Herson Nainggolan, mengatakan, tidak ada siswa lain yang sakit ataupun mengeluh setelah melakukan kegiatan "cinta lingkungan" pada hari terakhir MOS. Tidak ada siswa yang kakinya biru-biru atau bengkak setelah kegiatan itu.

"Bahkan, anak perempuan yang paling lemah, lebih lemah dari Evan, tidak ada yang komplain," ujar Herson di SMP Flora, Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara, Senin (3/8/2015).

Herson pun menjelaskan secara detail mengenai kegiatan "cinta lingkungan" di sekolah itu. Para siswa baru, termasuk Evan, dibagi dalam beberapa kelompok. Mereka harus berjalan dari satu pos ke pos lainnya. Totalnya ada lima pos yang dibuat di sekitar sekolah.

Herson mengatakan, satu kelompok harus berjalan kaki untuk mencapai pos-pos tersebut. Mereka juga diharuskan membawa air minum dan makanan kecil. Siswa yang sakit atau sedang berpuasa tidak diwajibkan mengikuti hal itu.

Herson menjelaskan, di tiap pos, satu kelompok akan diberi teka-teki yang harus dipecahkan. Pertanyaannya ialah seputar materi yang telah siswa baru dapatkan pada hari pertama MOS. Jika berhasil menjawab, mereka boleh melanjutkan perjalanan ke pos berikutnya.

"Tujuannya ialah untuk pengenalan lingkungan sekitar dan memang kami lakukan agar mereka mengenal wilayah kita dan jalan masuk ke sekolah," ujar Herson.

Dengan demikian, kata dia, tidak benar bahwa Evan meninggal akibat kegiatan "cinta lingkungan" tersebut. Terlebih lagi, setelah kegiatan MOS berakhir, sekolah diliburkan.

Sebelumnya, Evan Christoper Situmorang (12), seorang siswa baru di SMP Flora, Pondok Ungu Permai, meninggal setelah dua minggu mengalami keram dan biru di kedua kakinya. Sebelum mengalami sakit kaki, Evan sempat mengikuti masa orientasi siswa (MOS) di sekolahnya. Evan bersama murid lainnya disuruh berjalan kaki sejauh 4 kilometer pada hari terakhir MOS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com