Berdasarkan pengakuan tersangka pembunuh Hayriantira, AW alias AK (38), korban dibunuh pada 30 Oktober 2014 di Garut, Jawa Barat.
"Saya cukup dekat dengan Rian (sapaan Hayriantira), teman main, teman dekat saya. Orangnya riang, supel, tidak ada masalah sebelum dia menghilang. Tidak ada kesan kalau dia lagi ada masalah. Makanya saya shock dengan kabar Rian seperti ini," kata Turina saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/8/2015).
Turina menilai, tidak ada hal yang aneh dari Hayriantira karena isi halaman akun media sosial yang dimilikinya biasa saja, tidak menandakan sedang ada masalah. Di perusahaan, Hayrianti dikenal loyal, pekerja keras, dan menjadi tangan kanan Presiden Direktur dan CEO XL Axiata saat itu, Hasnul Suhaimi.
Hayriantira tiba-tiba menghilang tanpa kabar pada minggu keempat bulan Oktober 2014. Pihak XL Axiata sempat mencari Hayriantira selama sebulan, tetapi tidak membuahkan hasil.
Setelah masa pencarian selama sebulan, Hayriantira dianggap mengundurkan diri dari perusahaan.
Awalnya, AK ditangkap polisi pada 9 Juli 2015 atas tuduhan memalsukan dokumen surat kuasa untuk mengambil BPKB mobil Honda Mobilio atas nama Hayriantira. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, tanda tangan Hayriantira sebagai pemberi kuasa di surat tersebut palsu.
Pada akhirnya, AK mengaku telah membunuh Hayriantira. Polisi masih menggali keterangan dari AK terkait motif membunuh Hayriantira.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.