Awalnya, keduanya diperkenalkan oleh kerabat korban yang bernama Marzuki. Setelah itu, mereka berdiskusi untuk bekerja sama. "Akhirnya korban memberikan modal sekitar Rp 50 juta ke tersangka," kata Didik.
Namun, setelah berjalan beberapa bulan, bisnis tersebut tak berkembang. Malahan, Musyarafah merasa telah dibohongi oleh Bahrul. "Korban menagih terus dan terjadilah peristiwa itu," kata Didik.
Pada Minggu 31 Mei 2015, Bahrul menyuruh Musyarafah untuk datang ke dekat empang tersebut. Setelah ditagih oleh Musyarafah, Bahrul pun langsung memukul rahang kanan Musyarafah hingga membuat tidak sadarkan diri.
Setelah itu Bahrul mencoba menghilangkan jejak Musyarafah dengan menenggelamkan korban yang dililit batu di kaki dan punggung ke empang. Musyarafah dinyatakan hilang sejak 31 Mei 2015.
Ia baru ditemukan pada 24 Juni 2015. Setelah ditelusuri, ternyata ia dibunuh oleh temannya, Bahrul Ulum, di sebuah empang di Balaraja, Kabupaten Tangerang, Minggu (31/5/2015), dengan cara dipukul dan ditenggelamkan.