Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Panjang di Konter Lion Air, "Check In" Sejam Sebelum Berangkat Dianggap Telat

Kompas.com - 14/08/2015, 12:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Seorang penumpang Lion Air jurusan Jakarta-Pekan Baru terlihat kesal. Baru pukul 08.45, dia ditolak check in dengan alasan sudah tutup. Padahal, jadwal penerbangan pesawat pukul 09.40.

Menurut Rudi, nama penumpang tersebut, antrean penumpang check in di beberapa loket Lion Air yang dibuka di Terminal I Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sudah cukup panjang sejak pagi. 

"Pas saya masuk, antrean di hampir semua loket panjang-panjang semua. Pengurusan untuk check in satu penumpang lama banget. Ada beberapa loket yang dibiarin kosong," kata dia di Terminal I Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (14/8/2015).

Beberapa menit kemudian, akhirnya ada satu loket yang dibuka. Loket yang dibuka dikhususkan untuk penumpang yang tak memiliki bagasi.

"Akhirnya saya pindah ke situ. Pas di situ pun ada sekitar lima orang yang sudah duluan ada di depan saya," ujar dia.

Setelah beberapa saat mengantre, Rudi mendapat giliran. Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 08.45. Saat itulah petugas loket check in memberi tahu bahwa waktu check in sudah ditutup.

"Terus saya disuruh complain ke customer service. Kata petugas yang namanya Welly Diana Sari, kalau saya mau tetap berangkat, penerbangan di-reschedule. Itu pun adanya cuma yang jam 18.45," ucap dia.

Menurut Rudi, ada seorang penumpang lainnya yang juga mengeluhkan hal serupa. Dia dan penumpang itu menyatakan menolak tawaran penerbangan pukul 18.45. "Saya enggak terima. Apalagi keterlambatan bukan salah saya," ucapnya.

Akhirnya, Rudi dipertemukan dengan Duty Manager Lion Air Dwi Sulistiana. Dwi mengaku sudah sempat mengumumkan kepada para penumpang yang berangkat sebelum pukul 10.00 supaya bergeser ke loket ujung. Hanya saja, kata Rudi, Dwi mengaku mengumumkan secara manual.

"Saya tanya, 'Mbak, ngumuminnya pakai announcer atau pakai teriak-teriak? Dia ngakuin ngumuminnya pakai teriak. Cuma tetap aja dia nyalahin saya yang dinilainya harusnya dengar," cerita Rudi kesal.

Walaupun kesal, Rudi masih berupaya agar dia tetap bisa terbang sesuai dengan jadwal di tiketnya. Namun, Dwi menyebut saat itu semua data penumpang sudah masuk ke pilot. Saat itu, waktu menunjukkan sekitar pukul 09.30.

Rudi menuturkan bahwa ia berusaha meminta agar jadwal pengalihan penerbangan tidak dilakukan terlalu lama dari jadwal yang seharusnya. "Akhirnya saya dapat penerbangan pengganti pukul 14.05," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Terjaring Razia, Jukir Liar di Minimarket Tebet: Saya Cuma Cari Uang untuk Sarapan

Megapolitan
Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Terjaring Razia, Jukir Liar di Tebet Hanya Bisa Pasrah Diminta Berhenti dari Pekerjaannya

Megapolitan
Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Profil R Kun Wardana Abyoto, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Jalur Independen yang Punya IQ Tinggi

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Kadishub DKI: Jukir Liar yang Terjaring Razia Akan Diberi Pelatihan Kerja Sesuai Minatnya

Megapolitan
Dishub Jaksel Pastikan Razia Jukir Liar Akan Dilakukan Secara Humanis

Dishub Jaksel Pastikan Razia Jukir Liar Akan Dilakukan Secara Humanis

Megapolitan
Debat dengan Petugas Dishub, Jukir Liar: Saya Ada Organisasinya, Kepolisian dan Angkatan Darat!

Debat dengan Petugas Dishub, Jukir Liar: Saya Ada Organisasinya, Kepolisian dan Angkatan Darat!

Megapolitan
Sosok Dharma Pongrekun, Jenderal Bintang 3 yang Maju Cagub DKI hingga Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga

Sosok Dharma Pongrekun, Jenderal Bintang 3 yang Maju Cagub DKI hingga Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga

Megapolitan
Disdik DKI Janji Tindak Tegas Sekolah yang Nekat Gelar Perpisahan di Luar Kota

Disdik DKI Janji Tindak Tegas Sekolah yang Nekat Gelar Perpisahan di Luar Kota

Megapolitan
12 Jukir dari 8 Minimarket di Jakpus Diangkut Petugas Saat Razia Parkir Liar

12 Jukir dari 8 Minimarket di Jakpus Diangkut Petugas Saat Razia Parkir Liar

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Depok Pulangkan 7 Pasien Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Depok Pulangkan 7 Pasien Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Disdik DKI: Orangtua Murid Masih Ada yang Keberatan Soal Larangan Perpisahan di Luar Kota

Disdik DKI: Orangtua Murid Masih Ada yang Keberatan Soal Larangan Perpisahan di Luar Kota

Megapolitan
Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan 'Study Tour' ke Luar Kota

Disdik DKI Jakarta Larang Perpisahan dan "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
Ada Ormas hingga Oknum Aparat di Balik Parkir Liar di Jakarta...

Ada Ormas hingga Oknum Aparat di Balik Parkir Liar di Jakarta...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com