Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Air 10 Sudah Diperbaiki, Kekeringan Masih Ancam Tangerang

Kompas.com - 19/08/2015, 17:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Bendung Pasar Baru atau Pintu Air 10 Sumarto menuturkan, Tangerang masih terancam kekeringan jika tidak ada kiriman air dari hulu Sungai Cisadane. Hal ini terlepas kenyataan bahwa Pintu Air 10 sudah tertangani.

"Sebelum ada hujan di hulu, kekeringan sebenarnya masih mengancam. Debit air di Sungai Cisadane saja masih di bawah ambang batas aman, dari 12,4 meter sekarang cuma 10,4 meter. Berarti, bisa dibilang sekarang itu masih surut," kata Sumarto saat dihubungi pewarta, Rabu (19/8/2015).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar menjelaskan, keberadaan pintu air bukan untuk menampung air sehingga membuat debit air di Sungai Cisadane jadi lebih tinggi. Fungsi pintu air lebih kepada pengaturan dan pembagian aliran air ke daerah-daerah irigasi yang banyak berada di Kabupaten Tangerang.

"Namanya (musim) kemarau, pasti berdampak. Kalau pun pintu air kemarin tidak rusak, dan debit airnya tetap turun, tetap saja bisa tidak ada air," tutur Iskandar.

Kondisi terakhir di Sungai Cisadane sendiri, dilihat dari dekat Pintu Air 10, sudah sangat memprihatinkan. Di sisi kiri dan kanan sungai sudah berubah menjadi daratan saking keringnya air di sana.

Di Sungai Cisadane yang mengarah ke Kabupaten Tangerang sendiri, permukaan sungai tampak dengan jelas oleh mata telanjang. Bebatuan besar yang ada di dasar sungai juga tampak di tengah sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com