Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbekal Data Curian, 5 Orang Gasak Uang Ratusan Juta

Kompas.com - 24/08/2015, 20:45 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbekal data curian, ES (41), YWR alias JT (32), MFH alias BY (32), AG (34), dan S (31), membobol rekening nasabah beberapa bank besar di Indonesia hingga ratusan juta rupiah. Mereka memeroleh data nasabah melalui situs internet.

"Kasus ini berawal dari keresahan nasabah. Mereka yang punya rekening merasa tak melakukan penarikan, tetapi uangnya berkurang," kata Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya Komisaris Teuku Arsya Khadafi di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Dari tujuh rekening nasabah yang dilaporkan, diketahui kerugiannya mencapai Rp 400 juta. Setelah ditelusuri bersama bank-bank terkait, ternyata ada tindak pidana penggandaan kartu. Penggandaan kartu tersebut dilakukan ES, setelah mendapat data nasabah. Situs tersebut yakni www.v******p.su, www.k****h.com dan www.t*******a.cc. Satu data nasabah dihargai dengan harga 300 - 700 dollar AS.

"Mereka transaksi dengan bitcoin," kata Arsya.

Komplotan ini diotaki oleh ES yang baru saja keluar dari penjara karena kasus serupa. Dari dalam penjara, ES mengendalikan empat orang lainnya untuk melakukan penarikan dari rekening nasabah yang sudah digandakan. Perbedaannya, pada kasus pertama, ES berperan sebagai pengganda data-data nasabah sekaligus pembobol ATM.

"Komplotan yang menjual kartu ATM di website ini masih kita telusuri," ujar Arsya.

Dari tangan pelaku, polisi menyita berbagai ATM dari bank-bank di Indonesia hasil skimming. Di antaranya, 13 kartu atm BCA, lalu 5 kartu ATM HSBC, 4 kartu ATM Bank Danamon, 2 kartu atm City Bank, 2 kartu ATM Bank OCBC NISP, kemudian masing-masing satu kartu ATM Bank Panin, Bank BII, Standard Chartered, dan CIMB Niaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com