Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ahok Rekomendasikan Salah Seorang Peserta Capim KPK

Kompas.com - 27/08/2015, 08:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan memberi rekomendasi kepada Surya Tjandra mengikuti seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Basuki mengaku telah mengenal sosok Surya sejak lama. 

"Dia minta (rekomendasi), ya saya kasih dong. Dulu saya kenal dia saat saya ngisi seminar di Kampus Atmajaya, dia dosen dan ketemu dia sekali, kenal gitu aja sih," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (26/8/2015) malam. 

Kemudian, saat Basuki menjadi anggota Komisi II DPR RI dan tengah menyelesaikan urusan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, ada beberapa pihak termasuk buruh tidak menyepakati BPJS Kesehatan. Kemudian, Komisi II saat itu dikenalkan dengan kelompok buruh yang mendukung program jaminan kesehatan dari pemerintah tersebut. Salah satu aktivis buruh yang mendukung program BPJS Kesehatan adalah Surya Tjandra.

"Makanya gila juga nih, konsisten. Dia sebagai aktivis buruh enggak gampang menjual diri dan enggak bela kepentingan siapapun. Kalau enggak ya dibilang enggak bener, dia juga ngerti hukum karena jadi dosen," kata Basuki. 

Menurut dia, sebagai aktivis buruh seharusnya Surya sudah bisa kaya raya. Terlebih jika mau membela kepentingan kelompok tertentu. Namun, hal itu tidak terjadi pada Surya.

"Makanya saya kira kita butuh orang yang punya integritas seperti itu dan jujur. Saya kira tim pansel (panitia seleksi) capim KPK juga bisa menilai dia bagaimana," kata Basuki. 

Di sisi lain, Surya mengaku meminta rekomendasi kepada Basuki karena ia menilai Basuki merupakan figur ideal yang sejalan dengan visinya memberantas korupsi. Surya menjelaskan, pemberantasan korupsi harus berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pengacara publik itu juga mengaku ingin menjadi seperti Presiden Joko Widodo jika nanti terpilih menjadi pimpinan KPK. Dalam arti, ia ingin meniru Jokowi yang tidak memiliki beban dan utang kepada siapapun setelah memenangkan pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com