Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ini Namanya Sudah Kebelet, tetapi Baru Bikin Toilet

Kompas.com - 27/08/2015, 18:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tertawa mendengar keluhan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Irwandi perihal sulitnya menyerap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015. Irwandi mengeluhkan banyaknya program yang dilarang dilaksanakan setelah evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Karena itu, banyak anak buahnya yang takut menggunakan anggaran karena banyaknya koreksi dari Kemendagri tersebut. Salah satu contohnya adalah pelarangan sewa tenda pedagang kaki lima (PKL). (Baca: Banyak Proyek yang Dicoret Kemendagri, Penyebab Rendahnya Serapan Anggaran DKI)

"Haduh Pak. Ini namanya sudah kebelet (buang air), tetapi baru bikin toilet. Kenapa enggak dibilangin dari lama sih," kata Ahok, sapaan Basuki, saat pengarahan Gubernur tentang percepatan serapan APBD 2015 di Ruang Pola Blok G, Balai Kota, Kamis (27/8/2015). 

Ia pun sepakat dengan Kemendagri untuk mengoreksi semua kegiatan yang bersifat sewa. Basuki menyarankan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI untuk langsung membeli barang dan jasa, tanpa harus menyewa kepada kontraktor.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah menambahkan, semua koreksi Kemendagri yang dilarang dilaksanakan lebih baik diikuti. 

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono mengimbau para pejabat SKPD untuk tidak membaca koreksi Kemendagri sebagian saja, contohnya larangan Kemendagri kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI menyelenggarakan promosi golf.

"Walaupun dilarang, ada kalimat berikutnya, 'Jauh sepanjang sudah komitmen dengan program tahun 2014, maka saudara dapat melaksanakan'. Semua kalimat memang ada kata dilarangnya, tetapi kalau sudah sah ditandatangani Gubernur, kita jalankan sesuai aturan," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com