Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Gereja Advent: Tak Ada Barang Berharga yang Disimpan di Gereja

Kompas.com - 31/08/2015, 14:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah orang tak dikenal membobol Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Kebayoran Jalan Gandaria I, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dan menewaskan seorang kuli bangunan, Asep Ginanjar (45), pada Senin (31/8/2015) dini hari. Motif pembobolan gereja itu masih diselidiki.

Menurut salah seorang petugas pengelola Gereja Advent yang enggan disebutkan namanya, tidak ada barang berharga yang disimpan di gereja.

Benda yang dinilai memiliki nilai ialah monitor dan sound system yang berada di lantai 2. "Enggak ada barang berharga. Benda paling mahal cuma monitor dan sound system di lantai 2 yang digunakan untuk ibadat," kata dia di lokasi kejadian, Senin siang.

Sementara itu, pada tempat kejadian perkara tewasnya Asep, yang merupakan ruang serbaguna, tidak tersimpan benda-benda berharga. Di sana hanya ada meja dan kursi.

Menurut petugas pengelola gereja lainnya, Sabar (78), gereja yang sudah berdiri sekitar 30 tahun itu terdiri dari tiga lantai. (Baca: Tewaskan Satu Orang, Pembobol Gereja Advent Gandaria Hanya Curi Satu Ponsel)

Lantai 1 biasanya digunakan untuk kegitaan Sekolah Minggu dan pertemuan-pertemuan pengelola gereja. Lantai 2 merupakan aula untuk jemaat beribadah.

Lantai 3 merupakan tempat bermain anak-anak, ruang laktasi, dan sebagainya. "Enggak pernah menyimpan barang berharga apa-apa di dalam gereja," tutur Sabar.

Diketahui sebelumnya, Gereja Masehi Advent Gandaria dibobol orang yang tidak dikenal pada Senin dini hari sekitar pukul 03.30 WIB.

Pelaku yang diduga dua orang masuk ke gereja tersebut dengan cara membobol kunci gembok gereja. Kemudian, pelaku juga mencongkel kunci jendela dan masuk dengan memanjatnya.

Asep yang sedang tidur di lantai 1 pun terbangun dan memergoki para pelaku. Asep kemudian diduga berkelahi dengan pelaku yang membawa senjata tajam. Ia pun menderita luka tusuk di beberapa bagian di tubuhnya.

Asep tewas dan dibawa ke RS Fatmawati untuk diotopsi. Berdasarkan penelusuran polisi di tempat kejadian perkara, tidak ada barang yang hilang setelah pembobolan tersebut, kecuali satu ponsel bermerek Advan berwarna hitam milik Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com