Seorang warga, Aan (45), mengakui lahan tersebut memang sudah lama dijadikan tempat parkir. "Ini kan tanah kosong yang biasa dipakai warga. Karena memang warga di sini rata-rata enggak punya lahan parkir di rumahnya jadi parkir di sini," kata warga Kebagusan ini di lokasi, Rabu (9/9/2015).
Menurut Aan, saat siang mobil yang parkir di lahan itu memang tidak banyak, hanya sekitar 3-5 mobil. Namun, pada malam jumlahnya bisa mencapai belasan.
"Kalau siang mobilnya dipakai kerja, siang begini memang sedikit. Habis mau parkir di mana lagi, di Kebagusan City kan bayarnya per jam, mahal," ujar pemilik Toyota Avanza yang juga diparkir di lahan tersebut ini.
Warga lainnya, Akhiarudin (50), mengatakan, lahan tersebut memang menjadi andalan warga untuk memarkir kendaraan. Jika lahan itu dijadikan RPTRA, warga perlu memikirkan tempat parkir lainnya. Ia bahkan berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menyediakannya.
Meskipun demikian, pria ini mengaku senang dengan dibangunnya RPTRA di sana. Sebab, warga akan memiliki tempat berkumpul dan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Wajah Akhiarudin bahkan semringah ketika tahu RPTRA juga akan dilengkapi perpustakaan. "Wah saya suka itu (perpusatakaan). Semoga bisa dimanfaatkan maksimal oleh warga," ujarnya.
Camat Pasar Minggu Heryanto mengatakan, RPTRA di sana akan segera dibangun setelah momerandum of understanding (MOU) ditandatangani oleh Pemprov DKI dan pihak yang akan membangunnya lewat program corporate social responsilibily (CSR) yakni PT Nestle.
"Sudah ditinjau-tinjau, nanti kalau sudah dibangun ya enggak boleh dimanfaatkan jadi lahan parkir lagi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.