Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau "Pre-Wedding" di Balai Kota? Gratis!

Kompas.com - 12/09/2015, 20:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyadari uniknya bentuk bangunan khas Belanda yang ada di Balai Kota, Jakarta. Ahok mempersilahkan masyarakat yang ingin membuat foto pre-wedding dengan bergaya ala zaman Belanda di Balai Kota.

Apakah ada biaya? Gratis!

"Jadi orang-orang boleh foto buat pre-wedding. Kalau kamu mau menikah nanti, kalian boleh di sini foto, berlaga kaya di rumah sendiri. Gratis! Datang aja," ujar Basuki di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (12/9/2015).

Basuki membayangkan pose apa saja yang bisa dilakukan para calon pengantin di Balai Kota. Mereka bisa berpose di pendopo Balai Kota dengan pakaian bernuansa klasik. Seolah-olah, mereka adalah pemilik rumah besar bergaya Belanda itu. (baca: Ahok Ingin Ada Bioskop di Wisata Balai Kota)

"Di depan nongkrong seolah-olah penganten punya rumah zaman Belanda. Keluar dari depan rumah, kan gaya loh, Balai Kota gede kan, terasnya segitu besar, boleh buat pre-wedding," ujar Basuki.

Meski demikian, Basuki meminta masyarakat yang ingin melakukan pre-wedding untuk maklum dan bisa menahan malu. Sebab, banyak masyarakat umum yang mengunjungi Balai Kota di akhir pekan. (baca: Impian Ahok, Warga Bisa Lihat Seluruh Pelosok Jakarta di Dalam Satu Ruangan)

Selain itu, para calon pengantin juga diminta untuk memperhatikan kepentingan masyarakat lain yang juga ingin menikmati suasana Balai Kota.

"Jadi asal tahan malu aja di depan orang banyak. Syaratnya udah deh enggak ada, enggak perlu ganteng, enggak perlu cantik kok, tinggal foto aja. Kamu datang saja atur foto. Kalau (kondisi) ramai, kamu mesti atur paham-pahamannya (sama warga lain), ya kan?" ujar Basuki.

Di Jakarta, ada sejumlah lokasi bernuasa klasik yang biasa dipakai calon pengantik untuk foto pre-weeding. Namun, kebanyakan dipungut biaya.

 

Adapun program wisata Balai Kota DKI Jakarta resmi dimulai hari ini. Setiap akhir pekan, masyarakat dapat berkunjung ke tempat Gubernur berkantor ini tanpa dipungut biaya apapun. Wisata Balai Kota akan dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu, mulai dari pukul 09.00-17.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com