Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bu, Kapan Jakarta Bisa Mencapai Ketahanan Pangan Daging?"

Kompas.com - 14/09/2015, 19:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Banggar DPRD DKI merasa antusias mendengar Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma yang bersemangat memaparkan keinginannya menciptakan ketahanan pangan daging di Jakarta. Akan tetapi, Pimpinan Banggar DPRD Mohamad Taufik meminta Marina menjelaskan rencana konkret untuk mencapai tujuan itu.

"Bu, kapan Jakarta bisa mencapai ketahanan pangan? Kalau satu hari butuh 161.000 ton daging, terus kita mau punya stok 15 hari. Itu persiapannya bagaimana?" ujar Taufik kepada Marina dalam rapat pembahasan KUA-PPAS di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (14/9/2015).

Marina pun menjawab bahwa untuk mencapai tujuan itu, juga diperlukan sinergi dari pemerintah pusat. Sebab, Pemerintah Provinsi DKI tidak memiliki lahan sendiri untuk membuat peternakan sapi.

Marina memaparkan bahwa dia sedang menjalin kerjasama dengan sejumlah provinsi untuk memasok persediaan sapi di Jakarta. Seperti NTT, NTB, dan Bogor. (Baca: Kepada DPRD, Dirut Ceritakan PD Dharma Jaya yang Merugi Sejak 2012)

Penyertaan modal pemerintah (PMP) yang diberikan Pemprov DKI untuk PD Dharma Jaya pun salah satunya digunakan untuk hal itu.

"Jadi terlepas dari soal stok itu, karena Jakarta tidak punya lahan Pak," ujar Marina. "Bu, kan Ibu bilang mau punya ketahanan pangan di Jakarta. Berarti harus punya lahan sendiri Bu," ujar Taufik.

Dia pun meminta Marina juga memperhatikan keuntungan yang diterima PD Dharma Jaya. Selain menciptakan ketahanan pangan, Taufik berpendapat PD Dharma Jaya juga tidak boleh mengenyampingkan keuntungan yang diterima.

Marina menjelaskan jika bukan untuk kepentingan ketahanan pangan, maka PD Dharma Jaya akan mengambil untung lebih banyak.

Mengakhiri diskusi, Taufik meminta Marina untuk mempersiapkan konsep jelas soal impian ketahanan pangan tersebut.

"Konsep PD Dharma Jaya sebagai perusahaan ketahanan pangan kami minta rincian jelasnya. Itu ide bagus bu, kami dukung," ujar Taufik.

Untuk diketahui, PD Dharma Jaya sendiri pada tahun ini mengajukan PMP sebesar Rp 50 miliar. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan PMP yang diminta oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lainnya.

PMP tersebut rencananya akan digunakan PD Dharma Jaya untuk mengembangkan ketahanan pangan DKI khususnya berkaitan dengan pasokan daging.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com