Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Citra Jakarta dengan Musik Jazz

Kompas.com - 17/09/2015, 22:39 WIB

KOMPAS - Citra Kota Jakarta telanjur buruk di mata wisatawan mancanegara. Tragedi bom, banjir, kemacetan, penggusuran, kerusuhan menjadi berita sehari-hari yang membuat Jakarta lesu didatangi wisatawan. Padahal, Jakarta digadang-gadang sebagai salah satu destinasi wisata internasional di Indonesia.

Selain lesu bagi wisman, Jakarta dengan berbagai persoalan yang ada menjadi tidak ramah terhadap warganya sendiri. Berbagai fasilitas hiburan berkualitas lebih banyak menyediakan ruang bagi orang-orang berduit, bukan bagi mereka yang berkantong pas-pasan.

Dengan latar belakang seperti itu, sebuah perhelatan besar panggung pertunjukan musik jazz digelar di Jakarta. Dengan tema "Enjoy Jakarta Jazz Festival 2015", festival yang menggandeng musisi jazz tenar lintas generasi ini akan diselenggarakan pada Sabtu (19/9), di Plaza Barat Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Empat panggung disediakan untuk mementaskan para musisi jazz lintas generasi, mulai dari musisi senior sekelas Ireng Maulana hingga Andien, Sandhy Sandoro, Reza Artamevia, Syaharani, Beben Jazz, Inna Kamarie, dan masih banyak lagi. Kemampuan bermusik dan suara-suara emas mereka bisa dinikmati gratis mulai pukul 13.00 hingga 22.00.

"Kami menggarap konsep musik jazz Indonesia dari masa ke masa. Di satu panggung akan tampil musik jazz dari era 1970-an, di panggung lain menampilkan jazz tahun 1980-an dan satu lagi jazz tahun 1990-an," kata Cucu Ahmad Kurnia, Kepala Bidang Daya Tarik Destinasi Wisata dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta kepada wartawan, Rabu (16/9) di Jakarta. Selain itu, masih ada satu panggung besar untuk menampilkan musik jazz generasi baru tahun 2000-an.

Didanai pemprov

Festival musik itu didanai sepenuhnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan anggaran Rp 1 miliar. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI menargetkan "Enjoy Jakarta Jazz Festival 2015" bisa menjadi ikon baru daya tarik pariwisata dan budaya Kota Jakarta. Selain itu, festival mengemban misi menciptakan semangat kebersamaan bagi warga Jakarta.

"Musik bisa dipakai untuk menghangatkan komunikasi antarwarga kota. Dan musik jazz dipilih karena bisa meriah, namun cenderung aman," kata penyanyi senior jazz, Syaharani, yang ikut mengisi panggung. Ia mengaku senang bisa ikut tampil di acara yang disajikan gratis bagi masyarakat tersebut. Selama ini, kata dia, jazz identik dengan musik di tempat-tempat mewah.

"Enjoy Jakarta Jazz Festival 2015" hanyalah satu dari sekian banyak festival jazz yang banyak digelar di Jakarta. Sebut saja beberapa, seperti Jakarta International Java Jazz Festival (Java Jazz) yang mendatangkan musisi-musisi luar negeri, Jakarta Jazz Festival (Jakjazz), Jazz Kota Tua, dan masih banyak lagi.

Ireng Maulana sebagai mitra pelaksana "Enjoy Jakarta Jazz Festival 2015", mengatakan, jazz semakin berkembang luas di Indonesia dan sudah memiliki banyak komunitas di kalangan anak muda, tidak hanya di kota besar di Jawa, tetapi juga di daerah-daerah. "Ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Jazz tidak lagi berkonotasi eksklusif, tetapi sudah merakyat," kata Ireng yang menggagas JakJazz.

Dengan semakin banyak penyelenggaraan pentas musik dan festival budaya, Cucu berharap, Jakarta semakin diminati wisatawan mancanegara. Jumlah wisman Jakarta tahun 2014 lalu sebanyak 2,5 juta dengan masa tinggal di Jakarta rata-rata dua malam saja. "Mereka yang datang menginap kebanyakan masih dari kawasan Asia, seperti Malaysia, Tiongkok, Jepang, dan Singapura. Jakarta menjadi tujuan wisata belanja bagi wisman," kata Cucu.

Selain bisa menikmati musik, pengunjung yang datang ke "Enjoy Jakarta Jazz Festival 2015" juga bisa menikmati aneka bazar barang dan kuliner yang digelar. Selain kuliner berbentuk truk makanan, ada juga aneka kuliner nusantara yang dikemas dalam bentuk kaki lima.

Panitia juga menggandeng komunitas mobil dan motor untuk mengadakan kegiatan amal. Dengan menjual masker kepada pengunjung, komunitas ini mengumpulkan dana untuk kampanye udara bersih Jakarta. (Lusiana Indriasari)


______________________________________

Berita ini juga tayang di Harian Kompas edisi Kamis, 17 September 2015. Berikut ini tautannya: Perbaiki Citra Jakarta dengan Musik Jazz

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com