Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedal Gas Diikat Tali, Kopaja Ditilang dan Dikandangkan

Kompas.com - 06/10/2015, 11:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam razia angkutan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (6/10/2015),  petugas menemukan belasan kendaraan yang tidak laik jalan. Salah satunya yakni bus kopaja yang memiliki pedal gas terikat dengan tali.

Kopaja bernomor polisi B 7526 EM itu disopiri Suparman (55). Petugas mengetahui bus itu tak laik jalan saat melakukan pemeriksaan dalam razia. Suparman tak bisa mengelak ketika petugas menghujaninya pertanyaan tentang pedal gasnya yang diikat dengan tali.

"Ini kenapa Pak diikat dengan tali?" tanya Kepala Subdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto, kepada sopir kopaja tersebut.

"Bapak sadar enggak akibatnya bisa menimbulkan apa itu? Pedalnya kenapa pakai diikat, bisa celaka kan?" kata Budiyanto lagi.

Suparman meringis. "Iya Pak bisa celaka. Tapi saya cuma ikat itu saja kok Pak, sementara," ujar Suparman.

Petugas Dishubtrans dan Penguji Kendaraan Bermotor (PKB) lantas memeriksa Kopaja 57 jurusan Blok M-Kampung Rambutan itu lebih lanjut. Hasilnya, bus tersebut juga tidak lulus uji emisi.

"SIM bapak kami tahan, bus-nya enggak lulus juga ini," ujar seorang petugas Dishubtrans.

Suparman memohon agar busnya tidak dikandangkan. Sebab, ia berjanji akan memperbaiki pedal gasnya. Namun, petugas tetap membawa bus Kopaja tersebut untuk dikandangkan.

Sebelumnya, sebanyak 18 angkutan dikandangkan dalam razia Dishubtrans DKI dan Kepolisian di Terminal Rambutan. Petugas menyasar kendaraan yang tak laik jalan dan tak punya kelengkapan surat. Razia akan berkelanjutan dan dilakukan selama dua bulan ke depan di lima wilayah Ibu Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com