Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Jakarta Sayangkan Pernyataan Ahok yang Sebut Dokter Sok Tahu

Kompas.com - 06/10/2015, 18:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah DKI Jakarta menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyebut dokter kerap sok tahu dalam memberikan obat terhadap pasiennya.

Pernyataan tersebut dinilai menyudutkan profesi dokter yang terikat sumpah kedokteran dan kode etik profesi.

"IDI DKI Jakarta sangat menyayangkan pernyataan Bapak Ahok. Kami menjamin tidak mungkin atau sangat kecil kemungkinan seorang dokter dalam meresepkan obat tidak berdasarkan standar profesi," kata Ketua IDI DKI Jakarta dr Slamet Budiarto dalam pernyataannya yang dikirim kepada Kompas.com, Selasa (6/10/2015).

Ahok mengeluarkan pernyataan tersebut saat memberikan sambutan dalam kongres Himpunan Seminar Farmasi Rumah Sakit Indonesia di Jakarta, Sabtu (3/10/2015). (Baca: Ahok: Dokter Tuh Kadang Suka Sok Jadi Apoteker, Tahu Gak) 

Menurut Slamet, seorang dokter terikat pada standar profesi sehingga tidak mungkin memberikan resep sembarangan. Sumpah dokter, kode etik kedokteran, dan UU Praktik Kedokteran merupakan perangkat yang menjamin masyarakat terlindungi dari praktik kedokteran yang tidak baik.

"Apabila ditemukan seorang dokter yang meresepkan obat tidak sesuai standar profesi, maka dokter tersebut dapat dilaporkan ke IDI atau ke MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia)," kata Slamet.

Dia juga menyampaikan, praktik kedokteran bersifat usaha maksimal, bukan menjamin kesembuhan. Bila pengobatan yang diberikan ternyata tidak memberi kesembuhan, ia menyebut hal itu sebagai risiko medis.

"Terkait risiko medis ini, sebagian masyarakat beranggapan bahwa dokter tersebut melakukan kesalahan, padahal tidak demikan karena dokter tersebut sudah melakukan sesuai standar profesi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com