Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembahasan RAPBD DKI 2016 Ditargetkan Rampung Akhir November

Kompas.com - 07/10/2015, 10:17 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi memastikan DPRD akan bekerja sama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk menyelesaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2016 sesuai target awal. Pertemuan antara Badan Anggaran dengan TAPD instens dilakukan.

"Kemarin ada rapat  bersama TAPD juga. Tahapannya sekarang, saya harus menjawab surat dari Plh. Sekda. Kita kejar target 30 November harus sudah tuntas," ujar Prasetio di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Selasa (6/10/2015).

Selama satu bulan lalu, anggota DPRD telah melakukan rapat pembahasan KUA-PPAS 2016 bersama dengan TAPD. Berdasarkan pembahasan itu, ditentukan nilai pendapatan turun menjadi Rp 32 triliun dan dana perimbangan menjadi Rp 10 triliun.

Setelah itu, Ketua DPRD harus menjawab surat yang diberikan oleh eksekutif, dalam hal ini Sekretaris Dewan. Prasetio mengatakan, setelah dia menjawab surat tersebut, "bola" kembali berada pasa eksekutif. Mereka harus menyesuaikan kembali anggaran belanja dan pembiayaan dengan plafon anggaran yang telah ditentukan rapat sebelumnya.

"Kemudian dibahas lagi dengan Banggar, rancangan anggaran yang sudah disesuaikan itu," ujar dia.

Setelah itu, jika seluruh anggaran telah disepakati, barulah dibuat nota kesepakatan atau MoU antara DPRD DKI dan Pemerintah Provinsi DKI. "Setelah itu barulah raker APBD," ujar dia.

Sebagai informasi, proses pembahasan APBD DKI tahun ini dilakukan secara serius oleh DPRD dan TAPD. Prasetio mengatakan tidak ingin kejadian di tahun lalu terulang kembali. Proses pembahasan APBD DKI Jakarta 2015 memang tak berjalan mulus.

Dalam proses pembahasannya bahkan sempat menimbulkan perseteruan antara Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD. Penyebabnya, karena Basuki menilai para anggota Dewan dengan sengaja memasukan anggaran-anggaran untuk pengadaan barang yang ia nilai tidak penting, yang kemudian dikenal dengan istilah anggaran siluman.

Tidak terima dengan tudingan itu, DPRD kemudian menilai Basuki telah melakukan pelanggaran etika dan peraturan perundang-undangan. Mereka menindaklanjutinya dengan membentuk panitia khusus.

Dalam perkembangannya, DPRD kemudian enggan mengesahkan rancangan APBD yang diajukan. Hingga akhirnya, APBD DKI Jakarta 2015 diterbitkan dengan menggunakan peraturan gunernur (Pergub). Itupun dilakukan pada bulan Mei, atau molor enam bulan dari yang ditargetkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com