Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bacok Gurunya, Murid Panjat Pohon dan Menyelinap ke Dalam Rumah

Kompas.com - 07/10/2015, 18:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - FA (16), murid kelas 1 SMK Darussalam, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, seakan sudah menyiapkan rencana untuk membacok gurunya, Muryana (23), ketika sedang terlelap, Rabu (7/10/2015) dini hari.

Sekitar pukul 00.30 WIB, FA yang sudah membawa golok dapur dari rumahnya masuk ke rumah Muryana melalui pintu sebelah atas.

"Pelaku masuk tempat kejadian perkara (TKP) melalui pintu atas dengan memanjat pohon yang berhimpitan dengan rumah korban dan turun melalui tangga menuju ruang tamu," kata Kapolsek Panongan Ajun Komisaris Kosasih kepada Kompas.com, Rabu sore.

Kehadiran FA belakangan diketahui oleh Muryana dan ibunya, Trihartati (42) yang berada dalam satu kamar yang sama. FA pun masih berusaha mencari di mana Muryana dengan mengetuk pelan-pelan pintu kamar yang ada di sana. (Baca: Datangi Rumah Guru, Murid SMA Mengamuk dan Membacok)

Awalnya, Muryana mengira ada pencuri yang masuk ke rumahnya. Muryana dan ibunya pun diam saja. Sampai kemudian FA yang mengenakan slayer menutupi wajahnya mendapati Muryana di sebuah kamar.

FA pun membuka paksa pintu tersebut hingga bisa menjangkau Muryana. "Setelah pintu kamar terbuka, tanpa basa-basi pelaku membacok Muryana secara membabi buta dan mengenai bagian kepala. Ibu korban berusaha menolong anaknya, tetapi dia terkena sabetan golok juga sebanyak dua kali di bagian kepala samping dan atas," ujar Kosasih.

Meski dihalangi Trihartati, FA tetap saja berusaha mengayunkan golok dapur miliknya ke arah kepala Muryana. Setelah puas membacok gurunya, FA kabur dengan mendobrak pintu belakang rumah tersebut. (Baca: Kritis, Kondisi Guru yang Dibacok Muridnya di Tangerang)

Namun, kepergian FA diketahui warga sekitar. Sempat terjadi kejar-kejaran antara warga dengan FA, tetapi FA berhasil lolos dengan mengendarai sepeda motor.

Selang dua jam dari kejadian itu, orangtua FA menyerahkan anaknya ke SMK Darussalam, tempat FA bersekolah. Di sana, sudah ada polisi yang tengah meminta keterangan.

FA pun diamankan polisi dan kini dibawa ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Tangerang karena masih di bawah umur.

Akibat tindakan FA, Muryana mengalami luka lima bacokan pada bagian kepala belakang serta jari tangan kirinya yang hampir putus.

Kepada polisi, FA mengaku dendam karena sering dimarahi oleh korban di sekolah sehingga dia merasa malu dengan teman-temannya. (Baca: Datangi Rumah Guru, Murid SMA Mengamuk dan Membacok)

Namun, alasan FA masih didalami oleh kepolisian. Sementara itu, pihak sekolah menuturkan Muryana tidak pernah memarahi FA. Selama di sekolah, juga tidak pernah ada perselisihan antara FA dengan Muryana.

FA dijerat Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Luka Berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com