Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrak Mobil Anggota BNN, Kurir 20 Kg Sabu Tewas Ditembak

Kompas.com - 08/10/2015, 16:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang kurir sabu tewas ditembak dalam penyergapan oleh tim Badan Narkotika Nasional (BNN), Rabu (8/10/2015). Tersangka disebut berusaha melarikan diri dan membahayakan keselamatan petugas dengan cara menabrakkan mobilnya ke mobil anggota BNN.

Peristiwa itu berawal ketika BNN membuntuti dua kurir sabu yang mengendarai mobil Mitsubishi Pajero di kawasan Pluit, Jakarta Utara, yang bergerak ke arah Tol Cipali.

Mobil itu kemudian keluar dari Tol Pejagan, di Brebes, Jawa Tengah. Sekitar 100 meter di luar pintu tol, kedua pelaku berhenti di sebuah minimarket.

Deputi Bidang Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Dedi Fauzi El Hakim mengatakan, anggotanya yang menumpang beberapa mobil langsung menyergap dengan mengepung mobil pelaku.

"Anggota saya menyergap dengan cara memepet di semua jalan keluar. Tapi rupanya, yang bersangkutan melakukan perlawanan. Mobilnya bergerak liar menabrak mobil anggota saya sampai rusak," kata Dedi, di kantor BNN Cawang, Jakarta Timur, Kamis (8/10/2015).

Akhirnya, petugas mengarahkan tembakan ke arah mobil kedua tersangka yang masing-masing berinisial AS (41) dan YB (40). Peluru petugas BNN langsung menewaskan YB, si pengemudi mobil. Sementara itu tersangka AS ditangkap hidup-hidup.

Dedi mengatakan, penembakan itu sudah sesuai prosedur dan kondisi di lapangan saat kejadian. Keputusan untuk melepas tembakan itu diambil karena kurir sabu itu membahayakan petugas.

Dalam penggeledahan mobil tersangka, polisi mendapati 20,4 kilogram sabu yang dikemas di dalam karung.

Menurut pengakuan AS sabu itu hendak dibawa ke Surabaya untuk diedarkan. Ironisnya, lapas menjadi salah satu target pengedaran tersangka. "Untuk diedarkan di wilayah Jawa Timur dan juga lapas-lapas," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, barang bukti dan mobil tersangka telah diamankan. Petugas tengah memburu satu tersangka lain yang diduga adalah pengendali jaringab Jakarta-Surabaya itu berinisial R.

Tersangka yang ditangkap diancam dengan pasal 114 ayat 2, pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009, dengan ancaman maksimal pidana mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com