Akibat kejadian ini, lalu lintas di putaran dekat Halte Sunter Bulevard untuk berbalik ke arah Tanjung Priok dialihkan ke jalur lain. Kejadian ini membuat bus bermerek Ankai dari operator Bianglala Metropolitan (BMP) ini teronggok hingga pukul 10.50.
Badan bus nampak melintang di tikungan. Terlihat bus panjang ini terlalu cepat menikung sehingga terjebak di dalam tikungan putaran balik tersebut. Akibatnya, pada bagian sambungan nampak seperti patah.
Saksi mata kejadian Jimy (45) mengatakan, para penumpang yang berjumlah puluhan dievakuasi dengan tenang ke bus transjakarta lainnya.
"Enggak sampai panik, beberapa saat penumpangnya masih di dalam nungguin. Tapi karena ternyata kekunci di tikungan sini akhirnya pindah ke busway lain," kata Jimy di lokasi kejadian, Senin siang.
Sang sopir bus transjakarta, Sutarman (52), menyalahkan trotoar di ujung putaran yang menurutnya terlalu panjang. "Awalnya mau muter tapi karena separatornya agak panjang jadinya malah enggak dapat," ujar Sutarman.
Menurutnya, ini adalah kali pertama sejak tiga tahun menjadi sopir bus dari operator BMP. Ia mengatakan, sudah biasa lewati tikungan ini pula tanpa mengalami hal seperti ini.
"Selama di koridor 12 (Pluit-Tanjung Priok) ini pertama kali. Tadi pagi saya lewat bisa lancar saja. Tapi ini jadi begini, mau mundur juga enggak bisa, macet di sini," ujar dia.
Ia menyebut, bus dalam keadaan baik dan mendapat perawatan di pul tiap selesai beroperasi. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Menurut dia, saat kejadian jumlah penumpang memenuhi bangku bus.
Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Jalan Satlantas Jakarta Utara Iptu Sunar Trianto memperkirakan, pengemudi bus terlalu cepat untuk mengambil tikungan.
"Jadi pada saat menikung pengemudi terlalu ke kanan jadi pada saat mutar enggak dapat," ujarnya.
Bus pun, lanjutnya, terkunci di tikungan. Petugas telah mengerahkan kendaraan derek dari Satlantas namun tak mampu menarik bus panjang itu sehingga direncanakan menunggu derek dari Dishub.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.