Ketika diamankan kepolisian, para pelajar yang tertangkap karena aksi saling serang antar suporter dan aksi pelemparan mobil-mobil polisi itu dimintai data lengkap terkait identitas diri dan keluarganya.
Juminah (55), warga Rawamangun, hendak menjemput keponakannya yang turut diamankan. Menurutnya, orangtua keponakannya itu sedang berada di luar kota.
"Ngilu saya lihatnya, gara-gara nonton bola jadi begini. Kalau tahu dia (keponakannya) keluar main, saya enggak kasih izin," kata Juminah di Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sementara Minah (38) mengaku, anaknya yang turut ditahan di Mapolda Metro Jaya merupakan korban salah tangkap.
"Anak saya lagi lari pagi dari tadi pagi di Monas tetapi belum pulang-pulang, tahu-tahu sudah ditangkap. Anak saya enggak seperti itu," kata Minah.
Para orang tua berharap, pihak kepolisian segera memulangkan anak-anak mereka karena kebanyakan dari mereka masih di bawah umur.
Hingga kini, pelajar yang diamankan kepolisian sedang menjalani pemeriksaan serta akan dilakukan tes urin untuk melihat sejauh mana para pelajar melakukan pelanggaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.