Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Jakarta, Kaltim dan Medan Masuk Daftar Pengguna Narkoba Tertinggi

Kompas.com - 20/10/2015, 14:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah Sumatera Utara, khususnya Medan, merupakan salah satu daftar tertinggi pengguna narkoba versi Badan Narkotika Nasional (BNN). Salah satunya Medan.

Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan, Medan berada pada urutan ketiga tertinggi nasional dalam penggunaan narkoba.

"Medan ini untuk Indonesia konsumsi atau pengguna narkoba ini untuk peredarannya itu rengking tiga nasional," kata pria yang populer disapa Buwas itu, di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (20/10/2015).

Jadi, menurut Buwas, Medan menjadi daerah sasaran pengiriman narkoba.

Meski begitu, pihak BNN tetap memantau daerah-daerah lain di tanah air yang juga berpotensi tinggi penggunaan narkobanya.

"Kita sedang telisik di daerah lain. Rencana pengiriman atau mungkin sudah dikirim. Ini yang sedang kita pantau," ujar Buwas.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi mengatakan, untuk ranking pertama dan kedua daerah pengguna narkoba terbanyak yakni DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. 

Ternyata, jalur pemasokan barang haram itu banyak diminati para pelaku kejahatan narkoba yakni melalui jalur laut. Banyaknya pelabuhan kecil dianggap jadi biang keladinya.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, petugas kesulitan untuk memantau peredaran narkoba karena memang jumlah pelabuhan yang cukup banyak.

"Petugas kesulitan memantau pergerakan para penyelundup barang haram tersebut  dan impor ilegal karena jumlah pelabuhan di Indonesia cukup banyak," ujar Bambang, pada kesempatan yang sama.

Contohnya, lanjut Bambang, kasus penyelundupan sabu 270 kg lebih yang diungkap Bea Cukai dan BNN di Medan kali ini.

"Kasus ini bukan dilakukan pelabuhan besar tapi pelabuhan kecil yang tidak jauh dari pelabuhan reguler," ujar Bambang.

Ia mengatakan, salah satu solusi yakni membatasi jumlah pelabuhan impor.

"Saya menyarankan kepada pihak terkait untuk membatasi jumlah pelabuhan yang bisa menerima barang-barang impor," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com