Nurkholisoh merupakan asisten rumah tangga atau pekerja rumah tangga (PRT) di rumah tersebut. Dia baru bekerja di rumah itu selama tiga bulan.
Kepala Seksi Humas Polsek Metro Kebayoran Lama Aiptu Maryanto mengatakan, peristiwa berawal saat Nurkholisoh berenang sendiri di kolam renang itu.
Dia sempat mengajak rekannya sesama PRT, Lia Angraini (19), untuk berenang. Namun, karena tidak bisa, dia menolak ajakan itu.
"Korban mengajak berenang, tetapi mereka tak mau karena tidak bisa berenang. Korban berenang sendiri," ujar Aiptu Maryanto, Kamis.
Pada pukul 11.00 WIB, Lia mau mengantarkan makanan ke tempat sekolah anak majikannya. Saat akan berangkat, dia tidak mendengar suara orang berenang.
Lia bersama dengan Sri (23) melihat Nurkholisoh sudah tidak bergerak di dasar kolam.
Mereka berteriak minta bantuan kepada petugas keamanan. Namun, petugas keamanan tidak bisa menolong korban yang sudah di dasar kolam karena tidak bisa berenang.
Kejadian itu selanjutnya dilaporkan ke Pos Polisi Pondok Indah dan Polsek Metro Kebayoran Lama. Berdasarkan identifikasi awal, Nurkholisoh meninggal karena tenggelam.
"Tanda-tanda penganiayaan nihil. Korban masih menggunakan kacamata renang, kaus abu-abu, celana pendek warna coklat, dan celana dalam warna biru muda," kata Aiptu Maryanto.
Jenazah Nurkholisoh kemudian dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk pembuatan visum et repertum. (Glery Lazuardi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.