Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ratu Denmark Jarang "Ngomong", Cuma Iya Iya Saja Sambil Senyum

Kompas.com - 22/10/2015, 20:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Ratu Denmark Margrethe II merasa senang melakukan kunjungan ke Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Cideng, Jakarta Pusat. Di sana, Margrethe ingin melihat permainan apa saja yang ada di RPTRA tersebut. 

"Beliau ya Ratu ya jarang ngomong, cuma bilang iya iya saja sambil senyum. Tetapi, ada penerjemah dari Istana, kita ngomong apa pun, dia terjemahkan langsung ke Ratu," kata Basuki seusai mendampingi kunjungan Ratu Margrethe II di RPTRA Cideng, Jakarta, Kamis (22/10/2015). 

Ratu Margrethe II juga mengajak komunikasi anak-anak yang bermain di sana dengan bantuan penerjemah. Basuki mengatakan, Ratu Margrethe II menanyakan Lego yang dimainkan oleh anak-anak. (Baca: Ratu Denmark Beri Delapan Set Lego untuk RPTRA Cideng)

Pada kesempatan itu, Ratu Margrethe II memberi sebanyak delapan set Lego kepada RPTRA Cideng. Mainan itu juga akan diberikan untuk lima RPTRA lainnya.

"Hampir anak-anak semua bilang lagi buat rumah dari Lego, mau cari harta karun. Terus anak-anak di meja lain juga bilang main cari harta karun," kata Ahok, sapaan Basuki.

Saat mendampingi Ratu Margrethe II, Basuki juga menyampaikan kepada puluhan anak di sana bahwa mainan Lego yang dimainkan merupakan ciri khas Denmark.

Kemudian, Basuki juga mengenalkan Ratu Margrethe II sebagai pemimpin kerajaan di sana. "Di Denmark ada ratunya. 'Your Majesty', anak-anak juga bisa ngucapin-nya," kata Basuki. 

Adapun alasan pemilihan RPTRA Cideng karena taman tersebut yang aksesnya paling luas dibanding lima RPTRA lainnya.

Pemilihan RPTRA Cideng juga mempertimbangkan ketatnya pengamanan kepada Ratu Margrethe II.

Selain itu, lokasi ruang publik tersebut juga paling dekat dengan lokasi kunjungan Ratu Margrethe II di Jakarta. Sebelum ke RPTRA Cideng, Ratu Margrethe II sempat mengunjungi Kota Tua dan Museum Wayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com