"Enggak murung, tetapi memang dia orangnya tertutup, jarang cerita ke saya. Kalau curhat biasanya ke orang lain," kata Gariani.
Sebelum menghilang dari rumah pada Kamis (22/10/2015), pagi harinya, AAP masih bertemu dengan ibunya. Korban sempat meminta dibuatkan bekal dari rumah ke sekolah. Selepas pulang sekolah, korban yang telah tiba di rumah itu pergi bermain.
Sejak saat itu, korban tak pernah kembali lagi. Putrinya itu memang kerap bermain. Salah satunya dengan teman pria putrinya. "Teman laki-lakinya. Tinggalnya di Pejompongan. Teman biasa," ujar Gariani.
Kakak kandung korban, Angga (23), juga mengutarakan hal senada. Ia sudah menanyakan keberadaan AAP kepada teman-teman sekolahnya. Namun, hasilnya nihil. Korban selama ini memang dikenal sebagai sosok yang pendiam.
"Kalau ada apa-apa, dia suka enggak bilang juga. Paling ngobrol, bercanda biasa aja," ujarnya.