Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Penangkapan dan Penggeledahan Rumah Teroris Mall Alam Sutera

Kompas.com - 29/10/2015, 18:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

SERANG, KOMPAS.com Beberapa hari sebelum menangkap Leopard Wisnu Komala (27), polisi sudah mendatangi daerah tempat tinggal Leopard dan berkoordinasi dengan ketua RT setempat.

Leopard adalah pelaku bom Mall Alam Sutera yang sudah beraksi sebanyak empat kali dengan menaruh bom di tempat yang berbeda.

"Hari Selasa (27/10/2015), saya kedatangan mobil Innova. Ada lima anggota, katanya dari Mabes Polri. Pimpinannya minta izin mau ada pengintaian. Awalnya ditanya, ada orang yang namanya Leo enggak. Dikasih lihat fotonya," kata Ketua RT 08 RW 19 Mariyono (63) kepada Kompas.com, Kamis (29/10/2015) sore.

Mariyono mempersilakan mereka mengintai Leopard. Mariyono pun tidak menutupi jika memang benar ada warganya yang sesuai dengan yang polisi cari.

Setelah itu, polisi pun mengintai hingga esok harinya, Rabu (28/10/2015).

Pada Rabu menjelang maghrib, Mariyono dihubungi oleh pemimpin tim meminta izin sehari sebelumnya. 

Mariyono diminta berjaga-jaga di dekat rumah Leopard pukul 19.00 WIB.

Tidak lama setelah itu, tim gabungan dari Densus 88 Antiteror Polri dan Polda Metro Jaya datang dengan atribut lengkap beserta Leopard.

Mereka memasuki rumah dan menggeledah seisi rumah tersebut. Mariyono melihat ada dua mobil penjinak bom dan kendaraan lain yang parkir di dekat rumah Leopard.

Penggeledahan berlangsung hingga pukul 23.00 WIB. Warga sekitar yang melihat penggeledahan banyak yang kaget.

Mereka tidak menyangka Leopard ditangkap polisi atas tuduhan pengeboman.

Selama tinggal lebih kurang dua tahun di Perumahan Banten Indah Permai, Leopard dan istrinya dikenal sebagai orang yang baik dan tidak mempunyai masalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com