Hal itu diungkapkan Ketua RT 08 RW 19 Mariyono (63) yang ikut Densus 88 Antiteror menggeledah rumah Leopard, Rabu (28/10/2015) malam.
"Barang yang katanya bom itu ketemu di kamar belakang. Jadi, ada dua kamar di rumahnya. Kamar di depan buat tidur, kamar yang di belakang terhalang kamar mandi. Di sana barang-barangnya ditaruh. Ada laptop juga," kata Mariyono kepada Kompas.com, Kamis (29/10/2015) sore.
Penggeledahan rumah Leopard dipimpin oleh seorang kepala unit yang tidak disebutkan namanya.
Kebanyakan barang yang dibawa oleh Densus dan Gegana adalah barang-barang dari kamar Leopard yang letaknya di belakang tadi.
Saat diperhatikan, kondisi rumah Leopard tidak ada yang aneh.
"Rumahnya rapi. Kondisi rumah enggak berantakan. Sehari-harinya, Leo sama istrinya ini juga baik. Enggak pakai yang mencurigakan atau yang kayak gimana gitu," tutur Mariyono.
Sebelumnya diberitakan, Leopard ditangkap di sekitar Mall Alam Sutera, tidak lama setelah bom yang dipasangnya meledak.
Saat ditangkap, dia sedang mengendarai sepeda motor. Polisi sempat menembak kakinya. Ia kemudian dibawa ke rumahnya di Serang, Banten.
Leopard mengaku teror bom yang dia lakukan itu bermotif pemerasan terhadap Mall Alam Sutera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.