Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ajak Pemerintah Bekasi Duduk Bersama Putus Kontrak PT GTJ

Kompas.com - 03/11/2015, 17:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD Bekasi untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Menurut dia, satu-satunya solusi untuk menuntaskan permasalahan itu adalah dengan memutus kontrak dengan pengelola TPST Bantargebang, yakni PT Godang Tua Jaya (GTJ). 

"Bilang sama (pemerintah dan DPRD) Bekasi, baik-baik, sama-sama putuskan dong. Karena kita sama-sama punya kepentingan. Kuncinya kerjasama dengan Bekasi, ya Godang Tua (PT GTJ) harus diputus kontraknya," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (3/11/2015).

Menurut Basuki, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus melayangkan Surat Peringatan (SP) hingga tiga kali agar memenangkan gugatan di pengadilan. Menurut aturan, kata dia, jeda waktu pelayangan SP1 ke SP3 adalah 105 hari.

Dengan demikian, Basuki berharap Pemrov DKI Jakarta sudah putus kontrak dengan PT GTJ pada Januari 2016 mendatang.

"Kelola sampah itu cuma ngaduk sama tumpuk-tumpuk (sampah) doang. Makanya kami mesti bangun incenerator (mesin pembakar sampah)," kata Basuki. 

Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), PT GTJ tergolong wanprestasi. DPRD Bekasi juga menganggap PT GTJ tidak kompeten dalam mengelola TPST Bantargebang.

"GTJ itu ada kewajiban tanam pohon, truk sampah semua sewa, enggak boleh buang air licin, mesti bangun lapisan tanah untuk menumpuk sampah untuk mencegah kebakaran. Terus mereka juga disuruh bikin saluran air, dilakukan enggak sama mereka?  Enggak. Yang disebut DPRD Bekasi wanprestasi siapa? Bukan DKI, tapi PT GTJ karena DKI menyerahkan PT GTJ mengelola sampah di sana," tutur Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com