Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Kadis Kebersihan Lebih Berani kepada PT GTJ

Kompas.com - 06/11/2015, 11:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji untuk lebih tegas.

Sebab, dua kepala dinas sebelumnya dinilai kurang tegas dalam menangani persoalan sampah di Ibu Kota.

"Makanya saya bilang, Dinas Kebersihan ini yang masalah. Makanya saya ganti sama Pak Isnawa, kita harap dia berani," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/11/2015).

Adapun dua kepala Dinas Kebersihan sebelum Isnawa yakni Unu Nurdin dan Saptastri Ediningtyas.

Menurut Basuki, keduanya tidak berani untuk mengirim surat peringatan kepada PT Godang Tua Jaya (GTJ).

Padahal, pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang itu telah melakukan wanprestasi.

Alhasil, mantan Bupati Belitung Timur ini menilai ada oknum di Dinas Kebersihan yang memiliki kepentingan dengan pengelolaan TPST Bantar Gebang hingga menyebabkan persoalan ini menjadi berlarut-larut.

Saat ini, Dinas Kebersihan telah mengirim SP 1 kepada PT GTJ. Hal itu berdampak pada terjadinya penghadangan truk sampah milik Pemprov DKI di Bekasi dan Bogor.

Basuki mengingatkan dirinya selalu menerapkan sistem permainan bola. Sehingga, jika dirasa sudah tidak baik di lapangan, maka pejabat terkait akan langsung diganti.

"Saya sudah bilang sama dia (Isnawa), ini seperti pemain bola lho, kalau kamu enggak berani, saya ganti," ujarnya.

Basuki pun berencana mengambil alih pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang mengingat PT GTJ telah melakukan wanprestasi karena tidak membangun fasilitas senilai Rp 700 miliar. Selain itu, beberapa kewajiban juga tidak dipenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com