Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Elektabilitas Adhyaksa Dault untuk Pilkada DKI Meningkat

Kompas.com - 11/11/2015, 14:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei terbaru yang dilakukan Cyrus Netwok menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault dalam bursa calon gubernur untuk pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir.

Saat ini, tingkat elektabilitas Adhyaksa sudah berada di peringkat keempat. Namanya berada di bawah tiga nama yang menduduki tiga besar dalam survei yang digelar sebelumnya, yakni Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, Wali Kota Bandung Ridwan "Emil" Kamil, dan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Adhyaksa yang baru saja didaulat oleh sejumlah kalangan mendapatkan dukungan yang cukup signifikan," kata peneliti Cyrus, Eko David Afianto di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).

Dalam survei terbaru yang dilakukan Cyrus, tingkat elektabilitas Adhyaksa mencapai 6,7 persen. Angka tersebut hanya terpaut 2,4 persen dari Risma yang berada di peringkat ketiga dengan 9,1 persen. Sementara tingkat elektabilitas Emil 15,9 persen, dan Ahok di peringkat pertama dengan 40,7 persen.

Menurut Eko, Adhyaksa melewati nama-nama lain yang sebelumnya sudah lebih dulu beredar, seperti Nachrowi Ramli yang peringkat kelima dengan 5 persen, disusul berturut-turut Biem Benyamin dengan 3,1 persen, Abraham Lunggana dengan 2,3 persen, Djarot Saiful Hidayat dengan 1,3 persen, dan Sandiaga Uno dengan 0,3 persen.

"Nama Adhyaksa sebelumnya muncul pernah dan belum pernah disurvei," ujar Eko.

Survei terbaru yang dilakukan Cyrus dilakukan pada periode 27 Oktober-1 November 2015. Survei melibatkan 1.000 respenden yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Penarikan responden dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3 persen.

Survei ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Cyrus pada tahun ini. Survei sebelumnya dilakukan pada bulan April.

"Ke depannya Cyrus akan membuat survei seperti situasi di liga sepak bola. Jadi ada semacam klasemen terbaru dalam periode tertentu. Dan sebelum peluit akhir berbunyi, semua bisa saja berubah," ujar moderator acara, Dadi Krismatono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com