Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

98.000 Warga Jakarta Utara Belum Perekaman E-KTP

Kompas.com - 19/11/2015, 15:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kasudindukcapil) Kota Administrasi Jakarta Utara Erik Polim Sinurat mengakui, sebanyak 98.000 warga terhitung belum melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Ia menerangkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya warga yang belum melakukan perekaman.

"Total warga di wilayah Jakarta Utara yang wajib menggunakan e-KTP sebanyak 1.168.194 jiwa, dan dari jumlah itu kini masih ada 98.000 warga yang di antaranya belum melakukan perekaman e-KTP. Penyebabnya antara lain karena adanya pindah domisili, kerja, sekolah ke luar negeri, atau memiliki KTP ganda, dan lain sebagainya," katanya, Kamis (19/11/2015).

Erik mengakui, pada masa awal, perekaman e-KTP masih ditangani oleh pihak Departemen Dalam Negeri (Depdagri).

Menurut dia, dari 1.168.194 warga di Jakarta Utara, yang wajib menggunakan e-KTP atau sudah melakukan perekaman sebanyak 1.045.451 orang.

"Sisanya, sebanyak 122.743 belum direkam. Namun, dari sisa sebanyak 122.743 orang yang belum merekam e-KTP, kami dengan gencarnya menggelar perekaman e-KTP di semua tingkat kelurahan bekerja sama dengan PTSP sehingga yang tersisa 98.000 warga lagi," paparnya.

Di sisi lain, Erik mengakui, jumlah tersebut membuatnya berharap kepada warga Jakarta Utara untuk sadar dan melakukan kepengurusan kependudukan.

"Sebab, ini sudah sesuai kebijakan pemerintah yang, terhitung mulai Januari 2016, mendata semua warga untuk wajib menggunakan e-KTP," ujarnya.

Bagi warga yang belum melakukan perekaman, Erik berjanji bahwa pihaknya akan melayani pengurusan kependudukan secara maksimal.

Pelayanan itu berupa menambah jam kerja di kelurahan-kelurahan, yaitu Senin-Jumat pada pukul 08.00-18.00 WIB, dan Sabtu pada pukul 08.00-12.00 WIB.

"Selain melakukan perekaman e-KTP, kami juga mendistribusikan e-KTP yang sudah dicetak kepada masyarakat. Warga yang belum melakukan perekaman diharapkan segera melakukannya di kantor kelurahan setempat," tutupnya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com