Febrianto hampir satu bulan ditahan Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus provokasi kericuhan pada final Piala Presiden 2015 di Jakarta, 18 Oktober lalu.
"Tidak ada yang paling indah selain bertemu dengan keluarga," ucap Febrianto di depan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Febrianto juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Metro Jaya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ketua Steering Committee Piala Presiden Maruarar Sirait, Manajer Persib Haji Umuh, dan Ketua Umum The Jakmania Richard. (Baca: Ini Alasan Manajer Persib Minta Sekjen The Jakmania Tidak Ditahan)
"Yang mau saya sampaikan adalah saya minta maaf kepada seluruh warga Jakarta, kepada siapa pun. Kepada Kapolda Metro, Gubernur DKI, dan juga keluarga dari bobotoh apabila ada yang tersakiti dari kata-kata saya secara sengaja atau tidak," kata Febrianto.
Kepolisian menangguhkan penahanan Febrianto setelah Manajer Persib Haji Umuh dan Maruarar Sirait meminta penangguhan penahanan. (Baca: Sekjen Jakmania Dilepaskan atas Pengajuan dari Manajer Persib)
Febrianto ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap menghasut yang mengakibatkan tindakan kericuhan di beberapa tempat di Jakarta.
Selain Febrianto, polisi menetapkan Koordinator Wilayah (Korwil) The Jakmania Kemayoran, D, menjadi tersangka. Namun, D tidak ikut ditahan.