Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Cyrus: Kinerja Ahok Terkait Pelayanan Transjakarta Paling Tidak Memuaskan

Kompas.com - 19/11/2015, 17:51 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com Hasil survei yang dilakukan Cyrus Network menunjukkan bahwa masyarakat paling tidak puas terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait program pelayanan transjakarta. (Baca: Setahun Jadi Gubernur, Ahok Akui Layanan Transportasi Buruk)

Kinerja Basuki terkait pelayanan transjakarta mendapatkan nilai 6,4, sedangkan nilai tertinggi, yakni 7,6, diberikan masyarakat untuk kinerja Basuki dalam dua program, yakni normalisasi sungai dan pelayanan puskesmas.

"Dari 11 bidang program yang diberikan penilaian, Ahok mendapatkan nilai rata-rata 7,2 dengan nilai tertinggi adalah program normalisasi sungai dan pelayanan puskesmas, masing-masing mendapatkan nilai 7,6, dan yang terendah adalah pelayanan busway dengan nilai 6,4," kata Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/11/2015).

Survei ini mengevaluasi 11 program Pemprov DKI Jakarta, yakni pembangunan taman kota, pengerukan dan normalisasi saluran air, pembangunan jalan, pelayanan dan fasilitas transjakarta, serta pengurusan dokumen kependudukan dan perizinan di kecamatan serta kelurahan.

Program lainnya adalah pelayanan dan biaya kesehatan puskesmas, pelayanan dan biaya kesehatan RSUD, penataan dan penertiban pedagang kaki lima, pembangunan pasar tradisional, pengambilan dan pengangkutan sampah, serta pembangunan rumah susun.

Dari 11 program tersebut, kinerja Basuki keseluruhan memperoleh nilai rata-rata 7,2. Melalui penelitiannya ini, Cyrus juga mengukur keyakinan masyarakat terhadap pemerintahan Basuki-Djarot Saiful Hidayat serta tingkat kepuasan masyarakat.

Menurut Cyrus, hasil survei yang dilakukan pada November atau saat pemerintahan Basuki-Djarot memasuki usia setahun ini menunjukkan bertambahnya kepuasan serta keyakinan masyarakat bahwa Basuki mampu memperbaiki Jakarta.

Cyrus membandingkan hasil surveinya yang dilakukan bulan ini dengan yang dilakukan pada April 2015. (Baca: Cyrus: Masyarakat Semakin Yakin Ahok Mampu Perbaiki Jakarta)

Jika pada April hanya 44,8 persen warga yang yakin dan optimistis Basuki dapat memperbaiki Ibu Kota, bulan ini jumlahnya bertambah menjadi 56,4 persen atau naik sebesar 11,6 persen.

Sementara itu, responden yang tidak yakin terhadap pemerintahan Basuki dalam bulan ini berkurang 10,6 persen menjadi 32,9 persen dari semula 43,5 persen.

Survei ini dilakukan Cyrus dengan melibatkan 1.000 responden yang tersebar di seluruh kelurahan.

Responden yang dilibatkan adalah penduduk DKI Jakarta yang usianya minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Dalam pengumpulan data, responden diajukan pertanyaan melalui wawancara tatap muka. Cyrus mengklaim bahwa survei ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan simpangan kesalahan plus minus 3,1 persen. (Baca: Satu Tahun Ahok, Warga Puas Masalah Perizinan, Kecewa dengan Transportasi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com