Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Ini Menunggak Pajak 22 Tahun

Kompas.com - 23/11/2015, 13:32 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tunggakan pajak PT Dok dan Perkapalan Koja Bahari mencapai Rp 11 miliar. Perusahaan pelat merah itu menunggak pajak sejak 1993 atau kurang lebih 22 tahun lalu.

"Mereka menunggak sejak tahun 1993," kata Kepala Unit Pelayanan Pajak Daerah DKI Jakarta Adhi W di Jakarta Utara, Senin (23/11/2015).

Angka Rp 11 miliar itu terdiri dari nilai kewajiban pajak dan denda akibat keterlambatan pembayaran pajak PT Dok dan Perkapalan Koja Bahari.

Dari data yang didapat Kompas.com, tunggakan pajak PT Dok dan Perkapalan Koja Bahari pada tahun 1995 sebesar Rp 125 juta.

Pajak perusahaan BUMN tersebut bertambah setiap tahunnya. (Baca: 216 Orang Kaya di Jakarta Utara Tunggak PBB-P2 hingga Rp 163 Miliar)

Pada 2015, pajak yang harus dibayarkan perusahaan tersebut sebesar Rp 2,7 miliar. Total kumulatif utang pajak beserta denda sejak tahun 1993 dari PT Dok dan Perkapalan Koja Bahari mencapai Rp 11,3 miliar.

Bukan hanya itu, PT Dok Koja Bahari Unit 1juga tercatat menunggak pajak sejak 2010. Dari tunggakan awal Rp 90 juta, perusahaan tersebut kini menunggak pajak Rp 733.988.742 pada 2015.

Akibat menunggak pajak, kantor perusahaan itu dipasangi papan imbauan Suku Dinas Pelayanan Pajak Daerah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. (Baca: BUMN Ini Menunggak Pajak Hingga Rp 11 Miliar)

Papan imbauan tersebut dipasang untuk memperingatkan pemilik perusahaan agar segera membayar pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) dalam 7 x 24 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com