Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura-pura Buta, Dua Pengemis Ini Kantongi Rp 800.000 dalam Tiga Hari

Kompas.com - 26/11/2015, 18:44 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat terkejut melihat dua pengemis beraksi seperti orang buta, tetapi lari terbirit-birit begitu dihampiri petugas.

Dari kantong pengemis ini, petugas menemukan uang Rp 800.000 yang dikatakan sebagai penghasilan dari mengemis selama tiga hari. (Baca: Kena Razia, Pengemis Bawa Uang Hasil Mengemis Rp 8 Juta)

Peristiwa ini berawal ketika petugas menemukan dua pengemis, yakni Nasari (32) dan Darto (50), tengah meminta-minta kepada pengunjung di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta Barat.

Sekilas, kedua orang ini tampak seperti orang buta. Salah satu dari mereka tampak membawa tongkat dan memimpin jalan, sedangkan pengemis lainnya berada di belakang dengan memegang pundak temannya yang memimpin jalan tersebut.

Petugas pun menghampiri mereka. "Tetapi, tahu-tahu mereka berdua kabur. Padahal, aktingnya, cara jalannya, sangat meyakinkan," kata Amir, salah satu petugas P3S yang ada di lokasi kejadian, Kamis (26/11/2015).

Meskipun berupaya kabur, Nasari dan Darto tak lepas dari kejaran petugas. Keduanya tertangkap petugas lain yang berada tak jauh dari lokasi. (Baca juga: Pura-pura Kakinya Buntung, Pengemis Ini Raup Rp 5 Juta Per Bulan)

Kepada petugas, keduanya mengaku sudah lama melakoni peran sebagai pengemis buta. Dari kantong Nasari dan Darto, petugas menemukan uang Rp 800.000.

Menurut Nasari dan Darto, uang itu adalah penghasilan keduanya dalam tiga hari mengemis.

"Petugas kan tanya, berapa penghasilannya itu, mereka enggak jawab. Waktu diperiksa, di kantong, ketemu uang Rp 800.000, katanya, itu hasil (mengemis) tiga hari," tutur Amir.

Lebih lanjut, Nasari dan Darto mengaku sengaja berpura-pura sebagai pengemis buta karena membutuhkan uang untuk membangun rumah di kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.

Nasari dan Darto kemudian diamankan petugas untuk dibina sebelum dikembalikan ke kampung halamannya. (Baca: Pengemis yang Bawa Rp 43,9 Juta Mengaku Jual Minuman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com