Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Populi Center: Popularitas Ahok Hampir 100 Persen

Kompas.com - 12/12/2015, 17:26 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Populi Center merilis hasil survei terkait tingkat popularitas dan elektabilitas sejumlah tokoh. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menempati posisi teratas dengan 95,8 persen.

Menurut Peneliti Populi Center, Nona Evita, survei popularitas dan elektabilitas tersebut dilakukan mengingat pada 2017 akan dilaksanakan pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Karena itu, Populi mulai mensimulasikan tingkat popularitas dan elektabilitas sejumlah tokoh yang dianggap mulai muncul.

"Hampir 100 persen mengenal Ahok. Tapi angka ini menurun dibanding survei Maret, yaitu 96,6 persen," ujar Nona di Jakarta, Sabtu (12/12/2015).

Sementara itu, secara berturut-turut, tokoh yang dianggap paling populer lainnya adalah Rano Karno (86 persen), Tantowi Yahya (68,2 persen), Ridwan Kamil (61,8 persen), dan Abraham Lunggana atau Lulung (59,5 persen).

Namun, untuk survei elektabilitas, Rano Karno maupun Tantowi Yahya yang menempati posisi tiga besar dalam hasil survei popularitas tak menempati posisi kedua dalam hasil survei elektabilitas.

Dalam hasil survei elektabilitas, Ridwan Kamil menempati posisi kedua dengan 14,5 persen. Sementara Ahok masih menempati posisi pertama namun kali ini melambung jauh dengan angka survei 39 persen.

"Masyarakat diberikan pertanyaan terbuka mengenai siapa tokoh yang akan dipilih untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta, 39 persen masyarakat mengatakan akan memilih Ahok," tutur Nona.

Adapun di posisi ketiga adalah Tri Rismaharini dengan 7,2 persen, diikuti dengan Rano Karno (5,5 persen), Adhyaksa Dault (3,5 persen), dan Djarot Saiful Hidayat (2,5 persen).

Nona menuturkan, masih ada pula kategori swing voters sebanyak 18 persen, yaitu masyarakat yang masih tidak tahu dengan pilihannya.

"Yang menarik dari temuan ini, angka elektabilitas Ahok di pertanyaan terbuka melebihi angka swing voters. Ini menunjukkan bahwa Ahok sudah memiliki modal angka elektabilitas di pertarunfan Pilgub DKI 2017 mendatang," imbuh Nona.

Survei Populi dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 400 responden di enam wilayah DKI Jakarta, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu yang dijalankan pada 1 hingga 7 Desember 2015 dengan proporsi gender 50:50.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com