Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Optimistis Penyerapan Anggaran 2016 Lebih dari 90 Persen

Kompas.com - 19/12/2015, 21:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimistis serapan anggaran Pemprov DKI lebih dari 90 persen pada 2016.

Basuki yakin serapan anggaran akan tinggi karena satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sudah mulai lelang proyek sejak kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) disepakati.

"Pasti (serapan anggaran) di atas 90 persen logikanya, kecuali ada tambahan penghasilan atau penghematan," kata Basuki di gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu (19/12/2015).

Adapun yang dimaksud penghematan adalah menghindari alokasi anggaran yang tidak masuk akal. (Baca: JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimistis serapan anggaran Pemprov DKI lebih dari 90 persen pada 2016.

Basuki yakin serapan anggaran akan tinggi karena satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sudah mulai lelang proyek sejak kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) disepakati.

"Pasti (serapan anggaran) di atas 90 persen logikanya, kecuali ada tambahan penghasilan atau penghematan," kata Basuki di gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu (19/12/2015).

Adapun yang dimaksud penghematan adalah menghindari alokasi anggaran yang tidak masuk akal. (Baca: Penyerapan Anggaran DKI Jakarta Rp 69,28 Triliun hingga Pertengahan Desember)

Basuki mencontohkan alokasi anggaran untuk pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang dianggarkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI hingga Rp 3 miliar.

Di lain pihak, PT Pembangunan Jaya membangun RPTRA dengan anggaran Rp 600 juta. "Ya kami pilih BUMD untuk ikut lelang karena bisa hemat," sambung Basuki.

Uang hasil penghematan itu nantinya akan dialihkan ke APBD Perubahan 2016. Anggaran tersebut bakal dialokasikan untuk pembelian bus.

"Setiap penghematan, kami alihkan untuk beli bus," kata Basuki.

Adapun serapan APBD DKI tahun 2015 mencapai 62,5 persen. Ada sejumlah SKPD mampu merealisasikan anggaran lebih tinggi, yakni Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Tata Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Olahraga dan Pemuda.

Basuki mencontohkan alokasi anggaran untuk pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang dianggarkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI hingga Rp 3 miliar.

Di lain pihak, PT Pembangunan Jaya membangun RPTRA dengan anggaran Rp 600 juta. "Ya kami pilih BUMD untuk ikut lelang karena bisa hemat," sambung Basuki.

Uang hasil penghematan itu nantinya akan dialihkan ke APBD Perubahan 2016. Anggaran tersebut bakal dialokasikan untuk pembelian bus.

"Setiap penghematan, kami alihkan untuk beli bus," kata Basuki.

Adapun serapan APBD DKI tahun 2015 mencapai 62,5 persen. Ada sejumlah SKPD mampu merealisasikan anggaran lebih tinggi, yakni Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Tata Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Olahraga dan Pemuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com